
Suara Pembaca
Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi mengungkapkan bahwa pemerintah akan menggandeng Cina untuk menggarap sawah di Kalimantan Tengah (Kalteng). Pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dalam ajang High Level Dialogue and Cooperation Mechanism (HDCM) RI–RRC di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Jumat 19 April lalu, menghasilkan kesepakatan tersebut (27/04/2024).
Dengan percaya diri, pemerintah Indonesia menyambut baik rencana proyek sawah Cina di pulau terbesar ketiga dunia, yaitu Kalimantan. Proyek ini diadakan sebagai solusi menyediakan lumbung pangan, padahal banyak program serupa sebelumnya yang kandas karena mengalami kegagalan. Jikalau proyek ini berhasil, maka pihak yang lebih berkuasa akan diuntungkan. Di satu sisi, upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (mitigasi) dalam kegagalan membangun lumbung pangan tidak optimal dilakukan.
Lahan seluas satu juta hektare di Kabupaten Pulang Pisang, Kalimantan Tengah menjadi wilayah yang akan digarap. Beberapa hal perlu diwaspadai terkait proyek luar biasa ini. Pertama, berkaitan dengan alih teknologi. Ada kekhawatiran justru Cina menjadikan negara ini sebagai market alat teknologi pertanian mereka. Kedua, ketika rakyat Indonesia dianggap belum mampu mengoperasikan alat-alat pertanian dari Cina, lantas menjadi alasan bagi Cina untuk mendatangkan pekerja dari Cina sehingga tenaga kerja pertanian di Indonesia tergusur secara perlahan namun pasti. Ketiga, dana yang diperlukan berpotensi menambah utang luar negeri bagi Indonesia sehingga semakin jauh kemandirian negeri ini dari bidang ekonomi maupun politik.
Islam sebagai sebuah sistem kehidupan mampu menyelesaikan segala persoalan, termasuk pangan. Bahkan tidak sekedar mewujudkan ketahanan pangan, namun juga kedaulatan pangan. Islam memandang negara sebagai pihak yang bertanggung jawab penuh membantu petani. Terlebih, pertanian merupakan persoalan strategis. Jika akan menjalin kerja sama dengan asing, maka politik luar negeri Daulah dijadikan sebagai pedoman sehingga negara tidak akan tergantung pada modal swasta ataupun asing.
Meivita Ummu Ammar
(Aktivis dakwah Ideologis)