
Linimasanews.id—Tagline All Eyes on Rafah Menggema di laman sosial media. Hal ini menunjukkan antusias netizen untuk terus memberikan dukungan bagi kemerdekaan Palestina. Kali ini, Surabaya kembali menyala dengan aksi solidaritas untuk Palestina yang dipusatkan di Taman Apsari, Gedung Negara Grahadi, dan Monumen Bambu Runcing. Atensi luar biasa dari muslimin Jatim memadati jalan raya. Ribuan umat muslim dari wilayah Surabaya dan kota-kota lain di Jawa Timur berbaris rapi melakukan long march untuk menunjukkan solidaritas mereka terhadap rakyat Palestina (2/6).
Ya, lantunan takbir dan yel-yel menggema di bumi pahlawan siang ini. Mereka serentak menyuarakan aspirasi agar umat muslim segera bersatu demi membebaskan tanah palestina.
Negara-negara di dunia sudah seharusnya tetap berkomitmen mendukung Palestina meraih hak-haknya termasuk kemerdekaan dan hak atas tanah mereka serta berharap bahwa negara-negara muslim konsisten mendukung. Sejauh ini, normalisasi hubungan dengan Israel yang ditempuh negara-negara muslim telah nyata melukai rakyat Palestina. Meski demikian, negara-negara muslim kerap berdalih bahwa dengan hubungan inilah mereka bisa menekan Israel untuk mau berdamai dan mengembalikan hak Palestina.
Indonesia sendiri sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim turut memiliki tanggung jawab moral agar terus membantu perjuangan Palestina mencapai kemerdekaannya serta meringankan nestapa rakyat Palestina baik di tepi barat, Yerusalem, maupun jalur Gaza. Harus diakui, upaya mengantarkan Palestina meraih kembali hak-haknya perlu perjuangan keras dan jalan panjang yang tidak mudah. Berpuluh tahun rencana demi rencana, Palestina tak kunjung memperoleh kemerdekaannya. Apa gerangan yang salah?
Perlu ditegaskan, dukungan yang diberikan oleh negara-negara PBB selama ini tidak cukup. Bahkan jauh dari upaya sungguh-sungguh untuk menyelesaikan masalah Palestina. Sebab masalah Palestina bukanlah masalah pertanian, bukan pula keuangan mikro atau pemerintahan yang bersih. Namun masalah Palestina adalah keberadaan penjajah Yahudi-zionis di bumi yang diberkati itu. Sekali lagi, masalah Palestina adalah masalah penjajahan entitas Yahudi-zionis.
Segala bentuk solusi yang tidak mengarah kepada penghilangan penjajahan ini tidak akan menyelesaikan konflik Palestina. Termasuk mempersembahkan kemerdekaan kepada Palestina dalam konteks “solusi dua negara” yang diadopsi Indonesia. Solusi ini justru merupakan pembenaran terhadap keberadaan penjajah Yahudi-zionis yang ilegal.
Bantuan kesehatan hanya perawatan, setelah itu penjajah Yahudi-zionis kalau tidak ada yang mencegah-, kembali membombardir, membunuh, dan melukai umat Islam. Bantuan pembangunan atau ekonomi pun tidak begitu berarti, berwujud tentara yang menyerang sekolah, perumahan, dan pemukiman penduduk tidak berubah. Dibangun, dilarang, dihancurkan lagi. Begitulah terjadi secara berulang.
Keterlibatan Indonesia dalam proses perdamaian melalui PBB, Amerika Serikat, atau negara-negara Eropa, tidak akan menyelesaikan masalah secara keseluruhan. Pasalnya, segala bentuk proses perdamaian ala Barat, tetap dalam kerangka mempertahankan penjajah Yahudi-zionis. Padahal penjajah inilah yang menjadi masalahnya. Proses perdamaian hanyalah membuang waktu dan menyakiti rakyat Palestina.
Untuk melawan penjajahan yang didukung oleh PBB dan negara-negara Barat ini, menurut Islam tidak ada jalan lain kecuali jalan perang (jihad fi sabilillah). Dibutuhkan pengiriman tentara dari negeri-negeri Islam termasuk Indonesia untuk memerangi dan mengusir penjajah, Yahudi-zionis yang secara aktual, mereka menjajah dengan instrumen militer. Peristiwa penjajahan yang dialami oleh umat muslim ini, menurut Islam harus diakhiri, termasuk namun tidak terbatas pada tindakan memerangi penjajah yang mustahil terwujud tanpa ada institusi yang menaunginya melalui sistem pemerintahan menurut Islam yakni khilafah, sebuah negara yang kedaulatannya berdasarkan syariat Islam dan memberlakukan sistem yang menjadikan Al Qur’an sebagai sumber hukum. Hanya konsep kenegaraan menurut Islam inilah tentara-tentara umat Islam dapat dikerahkan untuk mengakhiri penjajahan terhadap umat Islam oleh Yahudi-zionis, termasuk para pendukungnya [OHF].
MasyaAlloh tabarokalloh.
Smg umat Islam sgr busa bersatu berjuang bersama membela Palistina scr nyata.
Mau mengirim bala tentaranya utk mengusir panjajh.
Shg Palistina sgr mndapat haknya.Aamiinn