
Oleh. Hanimatul Umah
(Muslimah Bekasi)
Linimasanews.id—Kejahatan penipuan seakan tiada henti, kali ini dengan penipuan melalui lowongan kerja. Terungkap sebuah kasus penipuan yang bertempat di ruko I Gusti Ngurah Rai, Klender Duren Sawit, Jakarta Timur oleh sebuah perusahaan bodong. Kemudian viral di medsos Instagram, TikTok. Menurut Zaki (saksi kronologi) dan berprofesi security di kawasan ruko ini, berawal pihak kantor menelepon korban agar mendatangi kantor tersebut untuk mengikuti tes wawancara.
Namun pada saat wawancara, korban diiming-imingi gaji Rp5,1 juta per bulan dan uang makan Rp100 ribu setiap minggu jika sudah diterima, dan korban diminta sejumlah uang untuk pembelian seragam dan biaya pendaftaran. Nahasnya, terjadilah transaksi penipuan. Para pelaku berhasil merogoh uang dari korban dengan berbagai jumlahnya, ada yang mentransfer 500 ribu, Rp1,2 juta hingga Rp1,7 juta (18/7/2024).
Miris! Di saat banyak pengangguran dan lowongan kerja sangat langka, sedangkan persaingan kerja makin ketat, berharap akan segera mendapatkan penghasilan, justru scammer memanfaatkan situasi ini dengan mencari pundi-pundi secara instant tanpa bekerja keras. Penyebab lain banyaknya aksi penipuan adalah tingginya angka kemiskinan. Kondisi ini diperparah rendahnya tingkat keimanan seseorang memicu berbuat semaunya, dan berpola pikir sekuler (kebebasan bertingkahlaku sesuka hati tanpa takut dosa).
Sanksi sosial pun tidak berefek jera bahkan menjadi pemakluman umum. Sistem kapitalisme sekuler yang saat ini menjadi landasan pola pikir manusia. Padahal sistem ini selamanya tidak akan mampu mencegah perilaku kejahatan secara total, justru makin subur.
Upaya pemerintah melalui Kominfo dengan membuka layanan pengaduan untuk masyarakat patut mendapat apresiasi. Hanya saja terkesan tidak sampai menyelesaikan scam hingga totalitas. Negara hendaknya segera memberhentikan dan mengambil tindakan tegas agar kasus serupa tidak terjadi lagi.
Agar masyarakat tidak dibayangi rasa cemas akibat ulah oknum penipu, maka negara harus mengambil langkah yang lebih komprehensif. Islam adalah sebuah agama sekaligus sistem yang dapat menyolusi masalah hingga akarnya. Solusi itu antara lain:
Pertama, negara memiliki polisi digital dan tidak bergantung pada luar negeri agar tidak ada cyber crime terkait pendanaan yang diambil melalui kas negara dan negara pun tidak terintervensi atau melibatkan asing. Kedua, membentuk pola pikir dan sikap atas setiap perbuatan dengan landasan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. dengan sistem pendidikan Islam. Tentu suasana keimanan tersebut sampai kepada masyarakat terkecil hingga keluarga. Ketiga, Menindak tegas pelaku dengan takzir. Keempat, negara memberikan lapangan kerja kepada seluruh rakyatnya, termasuk pelatihan skill, dan pendidikan sesuai bidangnya agar terpenuhi kebutuhan pokok dalam menghidupi diri dan keluarganya.
Dengan demikian, menjadi perkara mudah dalam memberantas kasus penipuan dalam bentuk apa pun. Karena negara dalam Islam adalah sebagai ra’in dan pelayan masyarakat dan harus bertanggung jawab terhadap rakyatnya dengan menerapkan Islam kaffah.