
Oleh: Italismaya, S.Pd.
Linimasanews.id—Polresta Solo menangkap AS (47), warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah lantaran diduga melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya VN (42) hingga tewas. Korban dianiaya selama dua hari (beritasatu.com, 23/8/2024). Masih hangat kasus KDRT yang dialami selebgram Cut Intan, muncul kasus KDRT lain yang lebih sadis. Tidak hanya meninggalkan luka fisik ataupun luka psikis tapi sampai menghilangkan nyawa. Sudah parah dan sungguh tega.
Hubungan suami istri adalah hubungan cinta kasih. Begitu juga hubungan dengan anak, orang tua, mertua dan semua sanak keluarga. Saling melindungi, memahami, melengkapi dan saling menjaga. Sehinga tercipta support sistem yang sempurna. Memberi jaminan perlindungan yang mendukung terciptanya keluarga bahagia sejahtera.
Namun disayangkan, kini antara anggota keluarga satu dengan lainnya yang diharapkan bisa saling memberi penjagaan dan perlindungan ternyata tidak demikian. Hak dan kewajian masing-masing anggota keluarga sering kali timpang, tugas dan peran masing-masing tidak dijalankan. Sehinga tidak ada keharmonisan. Mudah emosi ketika datang persoalan dan ujungnya melakukan kekerasan sebagai pelampiasan.
Rusaknya cara pandang masyarakat terbadap fungsi perlindungan keluarga menandakan adanya penerapan aturan yang yang salah yang diterapkan di tengah masyarakat kita. Saat ini, paham sekularisme yaitu cara pandang yang memisahkan agama dengan kehidupan telah mendominasi setiap aspek kehidupan, termasuk dalam membangun keluarga. Banyak manusia yang tidak memahami dan menyadari bahwa setiap amal perbuatannya harus ditimbang dengan nilai-nilai halal dan haram sesuai syariat Islam. Sehinga aturan agama terkait keluarga juga tidak dipahami dengan benar.
Paham sekularisme melahirkan keluarga tanpa visi agama. Sehingga mudah goyah ketika dihadapkan dengan masalah ekonomi. Kebutuhan hidup makin bertambah namun tidak diimbangi dengan pendapatan. Sulitnya mencari pekerjaan, pendapatan pas-pasan atau malah ada yang cuma pengangguran. Padahal kebutuhan hidup terus berjalan. Tidak hanya untuk makan, tetapi pendidikan dan kesehatan juga butuh uang. Apalah daya jika tenaga sudah dikerahkan tetapi belum bisa memenuhi semua kebutuhan. Tidak adanya iman hilanglah akal, mudah mengambil jalan yang tidak benar. Judi online dianggap solusi yang mampu mendatangkan uang secara instan. Padahal justru menambah masalah yang makin besar. Pertengkaran kekerasan menjadi jalan keluar.
Paham sekularisme juga melahirkan keluarga yang materialistik. Semua diukur dengan materi sehingga banyak yang berlomba untuk mengumpulkan kekayaan. Anggota keluarga menghabiskan waktu hanya untuk bekerja mencari uang, tidak punya waktu untuk berkumpul dengan keluarga, apalagi mendidik anak-anak mereka dengan ilmu agama.
Paham sekularisme menciptakan liberalisme atau budaya bebas. Banyak yang bergaul tanpa batas. Berkumpul, nongkrong, dan bergaul dengan lawan jenis sudah menjadi biasa padahal sudah di luar ranah kerja. Sehingga, muncul isu perselingkuhan atau hadirnya orang ketiga yang bisa menyebabkan keretakan dalam rumah tangga, pemicu pertengkaran dan kekerasan.
KDRT dianggap sebagai kejahatan. Pelakunya diberikan hukuman. Telah hadir juga Komnas Perempuan, tetapi tak juga terselesaikan. Kasusnya juga tak menunjukkan adanya penurunan. Penerapan kapitalisme sekulerisme menjadi biang masalah. Sistem ini mempunyai banyak kelemahan, saatnya memilih sistem yang sempurna yang mampu menyelesaikan setiap masalah.
Islam Solusi Terbaik
Solusi terbaik dari setiap permasalan adalah aturan Islam. Islam lahir dari Pencinta dan memiliki aturan yang sempurna. Islam memerintahkan setiap anggota keluarga memahami kewajiban dan hak masing-masing. Laki-laki wajib memahami perannya sebagai pemimpin rumah tangga. Perempuan wajib memahami perannya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Masing-masing peran ini menuntut suami ataupun istri memahami hukum syariat.
Sebagaimana dalam Al-Al-Qur’an surah An-Nisa 34, menjadikan laki-laki sebagai pemimpin yang mengatur, melayani, mengurus, mendidik, memberi nafkah kepada anggota keluarganya dan berbuat baik kepada istrinya. Dan kewajiban istri adalah taat kepada Allah, kepada suamk dan bisa menjaga diri dan kehormatan suaminya.
Islam juga mempunyai sistem pendidikan yang membentuk individu beriman, bertakwa, kepribadian Islam, dan cakap dalam ilmu kehidupan. Sehingga akan lahir generasi yang siap menanggung semua amanah termasuk sebagai kepala keluarga. Melahirkan generasi yang peka dengan sesama dan mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah.
Sistem ekonomi Islam akan memudahkan para suami mendapatkan pekerjaan yang layak. Karena negara adalah pelayan umat. Negara menjamin kesejahteraan dengan pengelolaan sumber kekayaan sesuai syariat. Negara juga memotivasi suami mencari nafkah, memberikan bantuan modal usaha, atau menyediakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya.
Islam juga mempunyai sanksi yang tegas kepada pelaku KDRT. Pada kasus melukai tubuh hingga membunuh berlaku hukum qisas atau hukuman setimpal, attau hukuman lainnya sesuai kerugian yang diderita. Hukuman bersifat menjerakan sehinga menjadikan pelaku dan orang lain berpikir ulang ketika mau melakukan kesalahan. Islam jika diterapkan dengan sempurna mampu menyelesaikan semua permasalahan dengan paripurna. Keluarga bahagia, masyarakat sejahtera, negara aman damai sentosa.