
Oleh: Aisyah Ummu Shaqueena
Linimasanews.id—Serangan udara Israel pada Sabtu malam telah membantai 73 warga Palestina di daerah permukiman di Beit Lahia, Gaza utara. “Awak pertahanan sipil kami menemukan 73 martir dan sejumlah besar yang terluka akibat serangan udara Israel ke daerah pemukiman di Beit Lahia di Gaza utara,” kata Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, kepada AFP, Minggu (20/10/2024).
Bassal mengatakan tempat tinggal beberapa keluarga terkena serangan semalam. Kantor media pemerintah Gaza mengonfirmasi serangan udara Zionis Israel menghantam daerah pemukiman padat penduduk sehingga korban meninggal begitu banyak, termasuk wanita dan anak-anak. Militer Israel membantah jumlah korban tewas yang diberikan oleh otoritas Gaza.
“Pemeriksaan awal menunjukkan bahwa angka-angka itu tidak sesuai dengan informasi yang dimiliki oleh IDF (Pasukan Pertahanan Israel), amunisi yang digunakan, dan keakuratan serangan terhadap target teror Hamas,” klaim IDF. IDF tidak memberikan rincian lain tentang siapa target serangan tersebut. Israel melancarkan serangan udara dan darat dan darat besar-besaran sejak 6 Oktober, memperketat pengepungannya di daerah yang dilanda perang dan menyebabkan puluhan ribu orang mengungsi. Sebelum serangan terbaru, invasi brutal Israel telah menewaskan lebih dari 400 orang di Gaza utara, kata Bassal kepada AFP. Sejauh ini, para pemimpin negara Arab tidak berkomentar atas pembantaian puluhan warga Palestina di Beit Lahia oleh pasukan Israel.
Serangan demi serangan yang dilakukan Zionis Yahudi laknatullah makin hari makin menggila. Mirisnya, PBB hanya bisa mengecam, demikian pula pemimpin negeri muslim, bahkan ada yang diam saja. Sungguh ini adalah pengkhianatan besar terhadap saudara sesama muslim, terlebih mereka yang memilki kekuasaan dan pasukan, namun tidak memberikan bantuan kemiliteran.
Nasionalisme menghalangi pemimpin negeri muslim untuk bergerak nyata membela Palestina dengan jihad. Demikian pula kecintaan terhadap kekuasaan dan jabatan membuat mereka mati rasa. Mereka bukan harapan umat untuk membebaskan Palestina.
Umat harus dibangun kesadarannya agar dapat terus bersuara dan menuntut pemimpin negeri muslim agar segera mengirimkan pasukannya, dengan sepenuh kekuatan untuk berjihad di tanah palestina.
Memperjuangkan dan membela Palestina adalah amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Ada banyak pujian dan keistimewaan untuk mereka yang turut serta membela Palestina. Islam membutuhkan keberadaan payung yang akan melindungi umatnya. Payung itu adalah Khilafah, umat harus terus membangun kesadarannya akan kewajiban menegakkan Khilafah.
Maka dari itu, harus ada kelompok dakwah yang terus menyadarkan umat akan posisinya sebagai umat terbaik dan wajibnya menegakkan Khilafah. Rasulullah saw. telah memberikan teladan bagaimana menegakkan negara yang menerapkan Islam secara kaffah. Di bawah naungan Khilafah Islamiyyah, umat benar-benar diriayah dengan baik. Khilafah menjamin keamanan warga dari gangguan atau keburukan lainnya, bahkan orang orang kafir zimmi yang berada di bawah naungan Khilafah pun akan diriayah dengan baik oleh daulah. Maka dari itu, umat wajib meneladani dan memperjuangkan kembali tegaknya daulah Islam. Wallahualam.