
Suara Pembaca
Situasi di Palestina makin memburuk. Serangan udara Zionis Israel pada Sabtu malam (19/10/2024) di daerah permukiman Beit Lahia, Gaza Utara, telah membantai 73 warga sipil Palestina. Di tengah kehancuran ini, pemerintah negara-negara Arab memilih bungkam, dan masyarakat internasional, termasuk PBB, hanya mampu mengecam tanpa tindakan konkret.
Dikutip dari international.sindonews.com, Ahad (20/10/2024), Mahmud Bassal, juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, mengonfirmasi jumlah korban kepada AFP. “Awak pertahanan sipil kami menemukan 73 martir dan sejumlah besar yang terluka akibat serangan udara Israel ke daerah pemukiman di Beit Lahia di Gaza utara,” ujarnya.
Serangan brutal ini adalah bagian dari rangkaian kekerasan yang terus meningkat di tanah Palestina. Namun, yang lebih memilukan adalah adalah pemimpin-pemimpin negara muslim pun sebagian besar hanya diam, tidak menunjukkan reaksi yang signifikan dalam membela Palestina. Ini adalah pengkhianatan besar terhadap saudara-saudara sesama muslim, terutama oleh mereka yang memiliki kekuasaan dan kekuatan militer.
Pengaruh nasionalisme dan kecintaan terhadap kekuasaan telah melumpuhkan pemimpin-pemimpin negeri muslim untuk membela Palestina secara nyata. Mereka lupa akan tanggung jawab besar mereka untuk menegakkan keadilan dan membela sesama muslim yang teraniaya. Jihad untuk membebaskan Palestina, yang seharusnya menjadi langkah nyata. Namun, terhalang oleh rasa nyaman dalam jabatan dan kekuasaan.
Umat Islam harus membangkitkan kesadaran mereka untuk terus bersuara dan menuntut para pemimpin negeri muslim agar segera mengirimkan pasukan dengan kekuatan penuh untuk berjihad di tanah Palestina. Jihad adalah jalan yang jelas untuk membela saudara-saudara yang tertindas, dan memperjuangkan Palestina adalah amal yang sangat besar pahalanya. Dalam Islam, mereka yang turut serta dalam membela saudara se iman dan se aqidah terutama di tanah suci Palestina mendapatkan keutamaan dan pahala yang luar biasa di sisi Allah Swt.
Selain itu, umat Islam membutuhkan perlindungan yang nyata dan kuat dalam menghadapi musuh-musuh mereka. Perlindungan ini tidak lain adalah Khilafah, sebuah sistem pemerintahan yang menerapkan Islam secara kaffah (menyeluruh). Tanpa adanya Khilafah, umat Islam seperti dibiarkan tanpa payung, terombang-ambing tanpa perlindungan yang memadai.
Kesadaran akan pentingnya menegakkan Khilafah harus terus ditanamkan dalam benak umat. Ini bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan gerakan dakwah yang terorganisir untuk mengingatkan umat Islam tentang posisi mereka sebagai umat terbaik yang diwajibkan menegakkan khilafah. Rasulullah saw. telah memberikan teladan bagaimana mendirikan negara yang menerapkan Islam secara menyeluruh. Sudah saatnya umat Islam kembali meneladani perjuangan Rasulullah dengan berjuang mewujudkan kepemimpinan yang akan membawa keadilan dan keamanan bagi seluruh umat.
Saat Palestina terus terbakar oleh kekejaman, umat harus bergerak nyata tidak hanya berdiam diri. Tindakan nyata dalam membela Palestina adalah bagian dari tanggung jawab besar kita sebagai umat Islam. Ini bukan hanya perjuangan bagi tanah yang dijajah, tetapi juga bagi kehormatan, kemuliaan, dan akidah umat. Bersama-sama, dengan langkah nyata, kita harus mengakhiri penderitaan ini dan membawa kemenangan bagi Palestina.
Luthfia Rifaah
(Praktisi Pendidikan, Pemerhati Remaja)