
Suara Pembaca
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menghentikan sementara izin edar produk olahan makanan impor dari Cina, Latiao. Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan, pengambilan langkah ini merupakan respons atas laporan kejadian luar biasa keracunan pangan (KLBKP) yang menimpa anak-anak di sejumlah wilayah di Indonesia (2/11/2024).
Masyarakat Indonesia kembali digegerkan atas kasus keracunan makanan yang menimpa banyak siswa yang akhirnya membuat risau para orang tua karena jajanan viral impor tersebut. Juga kasus makanan Latiao ini mengingatkan kasus gagal ginjal akut karena obat yang mengandung zat berbahaya beberapa tahun yang lalu. Di mana korbannya masih menanggung akibatnya sampai sekarang.
Hal ini menunjukkan lemahnya jaminan keamanan pangan dan obat di negara ini. Bagaimana masyarakat bisa percaya dengan makanan dan obat walaupun sudah mendapatkan izin edar dari BPOM. Ini membuat masyarakat harus tetap waspada dengan makanan dan obat terutama makanan impor yang banyak beredar di masyarakat.
Memastikan keamanan pangan dan obat yang beredar adalah tanggung jawab negara, termasuk produk yang berasal dari luar negeri.
Namun, hal ini terabaikan mengingat peran negara bukan sebagai pengurus rakyat dalam sistem kapitalisme. Negara lalai karena tidak benar-benar memastikan kemanan makanan yang masuk ke dalam negeri. Apalagi sasaran makanan impor kebanyakan untuk anak-anak berupa jajanan. Seharusnya tidak ada kejadian yang menuai korban dahulu, baru produk ditarik dari pasar.
Kita membutuhkan pemerintah atau penguasa yang bisa benar-benar memperhatikan urusan rakyatnya. Pemerintah harus menjaga kualitas obat dan pangan yang beredar. Namun, hal itu sulit dilakukan bila kita berharap pada sistem pemerintahan hari ini. Sistem kapitalisme demokrasi membuat para pemerintah berlepas tangan terhadap urusan rakyatnya.
Berbeda halnya dengan sistem pemerintahan Islam yang sangat memperhatikan segala aspek dalam urusan rakyatnya, termasuk urusan dalam obat dan pangan, baik dalam produksi maupun peredaran. Prinsip halal dan thayyib akan menjadi panduan negara dalam memastikan keamanan pangan dan obat.
Negara Islam memiliki berbagai mekanisme dalam memastikan keamanan pangan dan obat, diantaranya dengan adanya Qadi Hisbah yang akan memeriksa ulang secara berkala bagaimana peredaran makanan dan obat dipasaran apakah selalu sesuai atau tidak dengan kaidah halalan dan thayiban. Saatnya kita, kaum muslim untuk menyadari bahwa kita membutuhkan penguasa atau pemerintah yang sangat peduli dengan urusan rakyatnya, dari hal kecil hingga besar yang mana penguasa tersebut hanya ada pada pemerintahan negara Islam.
Laila Quni Istaini