
Suara Pembaca
Generasi Z disebut sebagai pilar generasi emas pada 2045. Sensus 2020 mencatat jumlah penduduk Indonesia didominasi Generasi Z atau penduduk yang lahir pada kurun 1997-2012 dengan jumlah 75,49 juta jiwa atau 27,49 persen dari 270,2 juta jiwa total penduduk Indonesia. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia atau KPU RI menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024 sebesar 204.807.222 jiwa. Dari jumlah itu, 52 persen diantaranya merupakan pemilih muda (2/7/2024).
Memantau peningkatan partisipatif pemilih generasi Z atau pemula jelang Pilkada 2024 di Banyumas dan Jawa Tengah, KPU Jateng Goes to Campus ke Unsoed Purwokerto, dan beberapa kampus yg lain Sabtu (9/11/2024). Suara politik Gen Z memang tidak bisa dianggap remeh. Gen Z yang sering dianggap lugu dalam hal politik, seringkali jari mereka berisik di dunia digital untuk mengarahkan opini masyarakat. Tidak heran jika dalam kabinet baru Prabowo diangkat staff khusus utusan kepresidenan untuk membina generasi muda dan pekerja seni yaitu Raffi Ahmad yg merupakan influencer dengan jutaan followers.
Suara Gen Z sebagai penentu masa depan bangsa memang harus melek politik saat ini. Banyaknya permasalahan negeri dan terus berulang dengan bergantinya pemimpin menandakan ada kerusakan dalam sistem yang tidak hanya bisa diperbaiki dengan bergantinya kepemimpinan. Sudah saatnya Gen Z melakukan perubahan mendasar dari akar permasalahan yg terjadi yaitu sistem kapitalisme sekuler yang menjadikan sistem pemerintahan saat ini hanya sebagai ajang kejar jabatan dan bagi-bagi kue kekuasaan.
Gen Z harus menyadari bahwa ada ideologi Islam yang memiliki sistem tatanan kehidupan yg sempurna dan paripurna dalam pengaturan individu sampai negara tanpa adanya dilandasi unsur kepentingan pribadi. Gen Z harus menjadi green flag yang terus berisik dengan jari jemari mereka untuk mempengaruhi opini positif masyarakat dengan opini yg shahih/benar dengan terus mengkaji pandangan politik dalam Islam.
Desi Kurniasih, S. Farm.