
Oleh: Dewi Poncowati (Aktivis Muslimah Peduli Generasi)
Linimasanews.id—Kasus remaja usia 14 tahun di Lebak Bulus, Jakarta Selatan yang membunuh ayah dan nenek, serta menikam ibunya menambah buram potret generasi saat ini. Diberitakan sebelumnya, MAS membunuh ayahnya, APW (40), dan neneknya, RM (69) di kediaman mereka, Sabtu (30/11/2024). Bukan hanya ayah dan nenek, MAS juga berupaya membunuh ibundanya, AP (40), menggunakan sebilah pisau yang dia ambil dari dapur rumah (Kompas.com, 9/12/2024).
Biang Masalah
Kasus generasi sadis di Lebak Bulus ini bukan yang pertama terjadi di Tanah Air. Inilah dampak dari penerapan sistem sekuler. Negara pada sistem ini minim dalam peran pentingnya menjaga dan membentuk kepribadian warga agar senantiasa taat dan takwa kepada Allah Swt. Selama sistem sekuler kapitalisme masih terus diterapkan, perilaku kekerasan anak dalam hal ini pembunuhan terhadap orang tua akan terus ditemukan.
Sekularisme telah memiskinkan keimanan pada manusia. Alhasil, tidak mampu mengontrol emosi, tak jarang juga memiliki jiwa yang kosong. Sekalipun muslim, pemahaman atas Islam membatasi hanya sebagai agama ritual saja. Sistem ini memisahkan kehidupan dengan agama, hingga menghilangkan kesadaran umat (generasi) akan jati dirinya sebagai hamba Allah dan memahami bahwa setiap perbuatannya akan dipertanggungjawabkan di Yaumil Akhir di hadapan Allah Swt.
Sistem sekuler kapitalisme ini selalu menjadikan materi sebagai tujuan utama, mengabaikan standar pahala dan dosa. Generasi pada sistem kapitalisme ini cenderung berperilaku bebas tanpa memandang perbuatannya halal atau haram demi hanya ingin mendapatkan kesenangan jasmani sebanyak banyaknya.
Dampaknya, generasi bisa menganggap orang tua adalah objek yang dapat dimanfaatkan. Jika orang tuanya bisa memberikan materi atau fasilitas yang lebih maka akan disayangi. Sebaliknya, jika tidak, orang tua dianggap hanya sebagai beban. Akibat sistem kapitalisme ini, banyak anak yang tidak hormat terhadap orang tua.
Kerusakan generasi saat ini juga dipengaruhi sistem pendidikan sekuler yang tidak mengarahkan peserta didik untuk lebih serius memahami hakikat hidup dan dapat menerapkan ilmu yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam hal berbakti kepada orang tua. Generasi saat ini rusak, terbiasa dengan kekerasan, hingga tidak dapat membina hubungan baik dengan Allah Swt. Sang Pencipta, maupun hubungan dengan sesama manusia, termasuk orang tuanya.
Islam Solusi
Hanya ada satu solusi untuk melahirkan generasi yang berakhlak mulia, senantiasa berbakti kepada orang tuanya, dan bertakwa kepada Allah Swt, yaitu menerapkan sistem Islam secara kafah dalam sebuah institusi negara, Khilafah Islamiyah. Dengan sistem Islam, negara akan menerapkan sistem pendidikan yang melahirkan generasi yang memiliki kepribadian islami, berbakti kepada orang tua, mampu mengendalikan emosi hingga tidak berbuat aniaya (kekerasan), apalagi membunuh.
Islam melarang keras durhaka kepada orang tua. Dalam sebuah hadist riwayat Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi dinyatakan bahwa di antara dosa besar ialah menyekutukan Allah dan durhaka pada orang tua. Bahkan, di dalam Al-Qur’an surah al-Isra ayat 23, Allah memerintahkan hamba-Nya untuk tidak menyembah selain Allah dan berbuat baik kepada orang tua, terlebih ketika sudah lanjut usia. Manusia diperintahkan agar berbuat baik dan tidak membantah orang tua dengan perkataan “ahh” dan hendaknya bertutur dengan perkataan yang mulia/baik.
Firman Allah dan Sunnah Rasulullah tersebut adalah dalil, di antara aturan Islam yang mengatur hubungan anak dengan orang tua. Islam mengharamkan perbuatan kasar, durhaka, apa lagi sampai membunuh. Negara Islam (khilafah) menerapkan aturan Islam dan akan menindak tegas segala bentuk pelanggaran. Khilafah akan serius membentuk kepribadian islamiyah dan menjaga rakyatnya. Sebab, dalam hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim Rasulullah bersabda, “Seorang imam/pemimpin adalah pengurus urusan rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadap rakyatnya.”
Negara Islam memiliki cara membentuk pola pikir dan pola sikap generasi agar sesuai dengan Islam, yaitu melalui sistem pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam. Dengan ini akan terbentuk kesadaran penuh agar selalu bertakwa kepada Allah. Dalam hal ini anak akan menyadari tanggung jawabnya kepada orang tua, berbuat berlandaskan halal dan haram, bukan manfaat semata.
Pola pendidikan Islam juga diterapkan dalam keluarga agar terbentuk suasana kasih sayang dan ketakwaan kepada Allah Swt. Alhasil, terbentuk generasi yang selalu berusaha menaati syariat Islam.