
Suara Pembaca
Kerusakan parah di Jalan Lintas Nasional Medan-Banda Aceh, tepatnya di Gampong Alue Bu, Kecamatan Peureulak, Aceh Timur kini kian mengkhawatirkan. Meski sebelumnya itu sempat diperbaiki, namun kondisi jalan kembali rusak sehingga mengancam keselamatan pengendara.
Pantauan Serambi, Rabu (4/11/2024), menunjukkan kerusakan cukup serius. Sepanjang 10 meter jalan terdapat lubang dengan kedalaman hingga 30 cm. Jalan rusak akan menghambat aktivitas masyarakat dan bisa menyebabkan terjadi kecelakaan. Fenomena jalan rusak tidak boleh dibiarkan terus-menerus. Negara harus bertindak cepat dan memberikan perhatian serius terhadap hal ini. Rakyat membutuhkan infrastruktur jalan yang memadai dan itu merupakan bentuk tanggungjawab negara dalam melayani publik.
Sayangnya, sistem demokrasi kapitalisme saat ini membuat negara abai terhadap urusan rakyat. Negara lebih gencar melayani kepentingan korporasi dengan membangun jalan tol yang tidak bisa diakses semua orang. Akhirnya, banyak masyarakat terpaksa merogoh kocek pribadi secara swadaya memperbaiki jalan rusak tersebut.
Pemimpin saat ini bukan sebagai pelayan rakyat melainkan menjadi regulator kebijakan kepada para kapital. Berbeda dengan pemimpin dalam Islam, dengan kekuatan dan ketakwaannya akan mengutamakan kepentingan rakyat dan bertanggungjawab penuh untuk menuntaskan masalah kerusakan jalan. Negara akan menyediakan akses jalan bagi masyarakat dengan memperbaiki setiap kerusakan jalan. Rakyat dan kendaraan tidak akan kesulitan melewati jalan karena jalannya rusak.
Khalifah Umar bin Khathab adalah salah satu contoh pemimpin dalam Islam yang memperhatikan kenyamanan dan keamanan jalan umum bagi rakyatnya. Beliau pernah mengatakan, “Seandainya seekor keledai terperosok karena jalanan yang rusak, aku sangat khawatir karena pasti akan ditanya oleh Allah Swt., ‘Mengapa kamu tidak meratakan jalan untuknya?”
Negara yang menerapkan konsep Islam memiliki kesanggupan untuk bertindak cepat. Secara kekuasaan yang bersifat sentralisasi, menjadikan negara memiliki visi riayah. Bersamaan dengan itu, model administrasi yang sederhana, tidak berbelit-belit dan model anggaran yang bersifat mutlak melalui baitulmal akan membuat negara mampu bertindak cepat menyelesaikan berbagai urusan umat, khususnya masalah perbaikan jalan rusak amatlah mudah. Oleh karena itu, perbaikan jalan harus dibarengi dengan perbaikan sistem. Hanya pemimpin dalam negara yang menerapkan Islam secara kaffah yang mampu menuntaskan persoalan jalan rusak.
Miftahul Jannah, (Aktivis Muslimah
Komunitas Kalam Santun)