
Oleh: Finis (Penulis)
Linimasanews.id—Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina(UNRWA), Philippe Lazzarini, pada Minggu (22/12), mengatakan Israel telah melanggar semua peraturan perang di Jalur Gaza. Lazzarini menyoroti pelanggaran yang terus terjadi di Jalur Gaza, tempat Zionis telah melancarkan serangan militer selama 14 bulan terakhir (tirto.id, 23/12/2024).
Lazzarini memperingatkan bahwa anak-anak di Gaza menghadapi risiko kematian akibat cuaca dingin karena ketiadaan tempat tinggal yang memadai. Bayi-bayi Gaza bisa meninggal karena cuaca dingin dan kurangnya tempat perlindungan (republika.co.id, 29/12/2024).
Dia menambahkan bahwa kiriman perlengkapan musim dingin seperti selimut dan kasur tertahan selama berbulan-bulan, menunggu persetujuan Israel untuk memasuki Gaza. Wilayah kantong Palestina diblokade secara tidak manusiawi oleh Zionis Yahudi yang telah melancarkan perang genosida sejak pekan pertama Oktober 2023 (republika.co.id, 29/12/2024).
Kondisi di Gaza makin mengenaskan. Nasib anak-anak makin menderita dan memilukan. Kaum muslim tidak mungkin lagi berharap pada dunia internasional karena telah berpuluh-puluh tahun lamanya penjajahan di Palestina, namun penguasa dunia bahkan penguasa muslim hanya sekadar mengecam, menghardik keberadaan Zionis tanpa adanya tindakan nyata. Faktanya, mereka mengambil solusi dua negara yang tidak akan mampu menuntaskan perang ideologi ini.
Kaum muslim harus ingat bahwa keberadaan Zionis Yahudi di Palestina berawal dari perjanjian keji internasional negara-negara front Barat, yaitu Perjanjian Skyes-Picot, kemudian Deklarasi Balfour dari Inggris yang menjadi jalan awal penjajahan Zionis di Palestina. Kemudian keberadaannya tetap dipelihara oleh negara pengusung ideologi kapitalis, yakni Amerika, dengan tujuan menjadikan Zionis sebagai penjaga kepentingan Amerika di Timur Tengah.
Keadilan untuk kaum muslim di Palestina tidak akan pernah ada selama kepemimpinan kapitalisme tetap eksis dalam perpolitikan dunia. Kecaman, hujatan terhadap Zionis oleh penguasa-penguasa dunia tidak akan mengubah posisi Zionis. Genosida di Palestina terus berjalan. Zionis tetap tegak dan berdiri dengan sombongnya. Semua itu karena negara adidaya pengemban kapitalisme tetap memberi jalan kepada Zionis untuk tetap membantai rakyat Palestina, termasuk anak-anak di Gaza.
Seharusnya, kaum muslim segera menyadari bahwa masalah Palestina harus segera diselesaikan secara tuntas. Di sinilah pentingnya dakwah untuk menyatukan perasaan dan pemikiran seluruh kaum muslimin. Persoalan antara Palestina dan Zionis Yahudi merupakan pertarungan antara ideologi Islam dan ideologi kapitalisme.
Penyatuan perasaan dan pemikiran membuat kaum muslimin sadar dan tidak ridha atas penerapan sistem kapitalisme di negeri-negeri Islam, termasuk di Palestina. Aktivitas dakwah yang demikian hanya bisa dilakukan oleh parpol Islam ideologis sebab mereka akan mengambil fikrah (pemikiran) dan thariqah (metode) dakwah berlandaskan pada ideologi Islam sehingga mereka mampu memahami dengan benar, realita masalah dan solusi tuntasnya, termasuk masalah penjajahan di Palestina.
Mereka juga terus membimbing umat mengenali kembali junnah (perisai) dan raa’in (pengurus) umat Islam, yaitu khilafah yang pernah menaungi umat dalam peradaban mulia selama 13 abad. Mereka juga senantiasa menawarkan solusi tuntas persoalan Palestina, yakni dengan mengirimkan tentara negeri-negeri muslim untuk berjihad mengenyahkan entitas Zionis laknatullah. Semua ini niscaya terwujud apabila umat Islam kembali memiliki kekuatan politik dan institusi tangguh, yakni khilafah Islam yang telah dicatat oleh tinta emas sejarah sebagai super power dunia dengan SDA yang melimpah dan kehebatan militernya.
Oleh karena itu, agenda pembebasan Palestina dengan mengembalikan eksistensi institusi khilafah dan mengangkat seorang khalifah untuk memimpin kaum muslimin adalah konsekuensi keimanan bagi kaum muslimin, terutama para pemuda sebagai pemegang estafet peradaban di manapun mereka berada. Ketaatan kaum muslim terhadap hukum syariat disertai dengan memahami Islam secara kaffah akan mampu menyelesaikan persoalan Palestina dengan tuntas hingga Israel laknatullah terusir dari bumi yang diberkahi Allah. Wallahu a’lam.