
Oleh: Siti Zulaikha, S.Pd. (Aktivis Muslimah dan Pegiat Literasi)
Linimasanews.id—Di momen Isra Mi’raj kali ini, kita kembali diingatkan dengan Al-Aqsa Palestina. Saat ini, Palestina masih dihadapkan pada genosida yang dilakukan oleh Entitas Zionis.
Pada 19 Januari 2025 lalu, gencatan senjata baru saja disepakati Zionis Yahudi dan Pejuang Palestina. Namun, solusi yang identik dengan solusi perdamaian ini banyak yang meragukan. Karena itulah, pada hari Ahad tepatnya 26 Januari 2025 aksi Bela Palestina kembali digelar di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta.
Sekitar 30.000 peserta menghadiri aksi ini dengan penuh semangat, Mudah hingga tua, kalangan tokoh ulama dan masyarakat pada umumnya. tema yang diangkat pada aksi ini adalah “Isra Mi’raj aksi Bela Palestina, Satu Umat, Satu Perjuangan, Bebaskan Palestina!”
Acara tersebut dimulai dengan penyampaian orasi pertama oleh Kyai Haji Rohmat S. Labib tentang gencatan senja dan solusi tuntas Palestina. Beliau menyampaikan bahwa gencatan senjata itu sifatnya sementara, gencatan senjata ini hanya menjadikan Yahudi tidak melakukan serangan kepada kaum muslimin di Gaza dalam beberapa waktu dengan diberi tahapan-tahapan.
K.H. Labib menegaskan tiga hal terkait gencatan senjata Ini. Pertama, gencatan senjata adalah perjanjian dengan kaum Yahudi. “Apakah mereka akan komitmen dengan kesepakatan itu?” Tanya beliau kepada para peserta aksi. Dengan tegas peserta menjawab “Tidak.”
Ustadz Labib melanjutkan, hal ini terbukti sejak gencatan senjata diumumkan Zionis Yahudi tetap dan terus melancarkan serangannya kepada kaum muslimin dan masih saja ada korban berjatuhan. “Hal itu menunjukkan kepada kita bahwa Zionis Yahudi tidak akan pernah menepati janji-janji mereka.” Tegas beliau
Kedua, K.H. Labib menegaskan bahwa gencatan senjata itu sifatnya sementara. Itu berarti setelah gencatan selesai, mereka akan kembali menyerang dan menumpahkan kembali darah kaum muslim.
Ketiga, K.H.Labib berkata, “Seandainya pun gencatan senjata itu bukan sementara, sehingga terjadi perdamaian yang permanen, maka tetap saja hal itu bukan solusi bagi kaum muslimin. Sebab itu adalah solusi yang tidak diizinkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Apa yang dilakukan kaum Yahudi terhadap muslim Palestina sesungguhnya hanya bisa disebut dengan penjajahan. K.H. Labib menegaskan bahwa penjajahan tentu tidak bisa disebut solusi dengan perdamaian, tetapi harus kembali pada solusi yang diperintahkan Allah yakni berbalik memerangi mereka sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Quran surah Al-Baqarah Ayat 90.
“Itulah jihad fisabilillah, hukum jihad adalah fardhu kifayah. Namun fardhu kifayah akan berubah menjadi fardhu ain ketika kaum kafir menyerang negeri kaum muslimin. Oleh karena itu, sesungguhnya gencatan senjata maupun permanen tidak diizinkan oleh Islam. Karena sesungguhnya yang wajib bagi kaum muslimin adalah berjihad melawan Zionis Yahudi dan hukumnya adalah fardhu ‘ain.”
Orasi kedua disampaikan oleh Kyai Haji Muhidin Junaedi. Beliau menyampaikan bahwa kaum Yahudi yang melakukan pembantaian terhadap kaum muslim Palestina dengan dukungan negara-negara Eropa dan Amerika memiliki karakter pembantai dan penjajah. Kiyai Muhidin menegaskan, “kita (kaum muslim) tidak boleh diam!” seru beliau.
Kiyai Muhidin menegaskan bahwa aktivitas jihad yang merupakan solusi atas pembebasan Palestina hanya terwujud dalam Khilafah. Sebab khalifahlah yang akan memberikan izin untuk memerangi Zionis Yahudi.
Orasi berikutnya disampaikan oleh Ustaz Ahmad Michdan. Beliau menyayangkan Amerika yang katanya menjadi polisi dunia Tetapi malah menjadi sekutu Zionis Yahudi. Amerika seharusnya berani menghukum Kaum Zionis yang dipimpin Netanyahu sebagai penjahat perang.
Orasi yang keempat disampaikan oleh Ustaz Ismail Yusanto. Ustaz Ismail mengisahkan kembali bagaimana upaya Theodor Herzl dalam merebut tanah Palestina dari kaum muslimin, dialah tokoh utama yang menginisiasi berdirinya negara Yahudi. Ustaz Ismail mengingatkan Salah satu cara yang ditempuh Theodor Herzl untuk merampas tanah Palestina adalah mendatangi Sultan Abdul Hamid II, salah satu khalifah di masa khilafah Utsmaniyah.
Sungguh luar biasa, sang khalifah merespon kedatangan musuh Allah itu dengan berkata “tanah Palestina itu bukan milikku, tetapi milik kaum muslimin!”
Bahkan Theodor Herzl hendak menyuap Sultan dengan 150 juta Poundsterling dalam bentuk emas, namun Sultan Abdul Hamid II menolaknya dengan tegas. “Inilah sikap penguasa muslim sejati yang mengetahui betul nilai keberkahan wilayah Palestina sebagai salah satu tempat suci kaum muslimin.” tutur Ustaz Ismail.
Ustaz Ismail melanjutkan bahwa, Theodor Herzl bahwa cita-citanya mendirikan Negara Yahudi akan terwujud manakala penghalang utama yakni Khilafah Islamiyah diruntuhkan. Karena itulah, dengan dukungan Inggris ia berusaha melenyapkan penghalang utama itu melalui berbagai cara, mulai dari perjanjian Sykes Picot dan puncaknya adalah Deklarasi Balfour yang di dalamnya menteri luar negeri Inggris sepakat pembentukan Palestina sebagai rumah orang-orang Yahudi. Sejak saat itu imigrasi orang-orang Yahudi dari Eropa ke tanah Palestina terus terjadi.
Dan pada 1948 negara Yahudi yakni Israel berdiri. Karena itulah, Ustad Ismail menegaskan, jika wilayah Palestina bisa dikuasai Yahudi setelah Khilafah runtuh, maka kita umat Islam akan bisa mengembalikan lagi wilayah yang diberkati itu kemampuan kita. Ketika kita mampu menegakkan lagi kekuatan dunia Islam, yakni Khilafah Islamiyah.
Sementara Dr. Ashab Khan meyakinkan kepada peserta aksi bahwa kebenaran itu adalah milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Islam tidak akan pernah punah, Islamlah satu-satunya yang akan membawa rahmat pada dunia.
Di akhir sesi orasi, Kyai Haji Yasin mutohar mengajak kaum muslimin menanamkan sifat sabar dalam berjuang menjemput Nasrullah (Pertolongan Allah). selain sabar, umat Islam juga harus yakin bahwa solusi Palestina hanyalah dengan jihad dan Khilafah. Semangat peserta aksi membara sepanjang aksi, pekikan Takbir yang menggema hingga, kibaran bendera warisan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam Al-Liwa dan Ar-Rayah menjadi pemandangan indah yang menggambarkan gelora perjuangan.
Aksi ini juga berhasil menggebrak sosial media X dengan trendingnya hashtag, AynalMuslimun (trending 1), WeNeedKhilafah (trending 2), dan SaveP4lestine (trending 3) di media X. Wallahualam bissawab