
Suara Pembaca
Sekitar 400 orang pegawai PT Sanken Indonesia terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah perusahaan menutup total pabriknya pada Juni 2025 nanti. Penutupan pabrik dilakukan menyusul adanya perintah dari induk perusahaan di Jepang. Kawasan Industri MM2100 Cibitung Bekasi yang merupakan lokasi PT Sanken Indonesia ini memproduksi komponen elektronik (cnbc.indonesia.com, 21/2/2025).
Kabar tersebut hanya satu di antara maraknya PHK di berbagai perusahaan yang terjadi di awal 2025 ini. Bahkan, di instansi pemerintahan pun yang berstatus honorer kini berubah menjadi freelance.
Tentunya ini harus dikupas tuntas hingga akar permasalahannya. Tidak bisa dielakkan, biang semua permasalahan negeri ini adalah sistemnya yang rusak, yaitu sistem sekuler kapitalis. Sistem ini hanya menguntungkan sebelah pihak dan hanya memihak kepada para pemilik modal. Sedangkan, rakyat biasa diperas habis-habisan oleh berbagai kebijakan yang tidak memihak. Belum lagi, korupsi oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang merajalela, pastinya rakyat lagi yang terkena imbasnya.
Karena itu, sudah saatnya masyarakat bangkit dan membuka mata. Keadaan sekarang yang makin hancur ialah bukti sistem ini rusak. Cara satu-satunya adalah dengan menerapkan sistem yang benar, yaitu dengan sistem Islam. Dalam sistem yang datang dari Allah ini, bukan hanya muslimin yang akan merasakan kesejahteraannya, tetapi masyarakat non-muslim pun akan merasakannya.
Dalam sistem Islam, berbagai kebutuhan pokok rakyat akan terjamin pemenuhannya mudah. Sebab, khalifah sebagai kepala negara, mengurusi berbagai urusan rakyat, seperti urusan pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan, keamanan dengan amanah hingga kesejahteraan rakyat bisa terjaga. Khalifah akan menerapkan aturan dan hukuman sesuai dengan perintah Allah SWT, Sang Pencipta langit dan bumi beserta isinya.
Ummu Arvin