
Oleh: Harnita Sari Lubis, S.Pd.I. (Aktivis Dakwah)
Linimasanews.id—Zionis Yahudi Israel menerapkan pembatasan jamaah shalat di kompleks Masjid Al-Aqsa selama Ramadan dengan dalih keamanan. Fakta itu menunjukkan wilayah ini masih dalam penjajahan karena keamanan kaum muslimin di tangan orang kafir.
Sementara di Gaza, di tengah gencatan senjata, Zionis menghalangi masuknya bantuan dalam berbagai bentuk. Tampak jelas, Zionis mengontrol kaum muslim Palestina, baik di Tepi Barat maupun Gaza. “Netanyahu berupaya membatalkan perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatangani dengan mengorbankan tawanan Israel di Gaza,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan (Alinea.id, 12-03-2025).
Netanyahu berupaya untuk memperpanjang fase pertukaran awal untuk mengamankan pembebasan sebanyak mungkin tawanan Israel, tanpa menawarkan imbalan apa pun atau memenuhi kewajiban militer dan kemanusiaan dari kesepakatan. Zionis sangat paham bahwa umat Islam masih menyimpan potensi perlawanan sehingga menggunakan cara politik dan militer untuk melakukan penekanan.
Tidak Gentar
Umat Islam Palestina tidak gentar menghadapi kejahatan Zionis. Ramadan semestinya digunakan untuk menguatkan tekad dalam perjuangan melenyapkan penjajahan.
Tampak jelas kemunafikan Zionis Israel terhadap kaum muslimin. Mereka selalu berucap dan mengingkarinya. Allah sudah mengabarkan bahwa orang-orang kafir tidak bisa dipegang ucapannya. Allah berfirman,
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوْا بِطَانَةً مِّنْ دُوْنِكُمْ لَا يَأْلُوْنَكُمْ خَبَالًاۗ وَدُّوْا مَا عَنِتُّمْۚ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاۤءُ مِنْ اَفْوَاهِهِمْۖ وَمَا تُخْفِيْ صُدُوْرُهُمْ اَكْبَرُ ۗ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الْاٰيٰتِ اِنْ كُنْتُمْ تَعْقِلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu menjadikan teman orang-orang yang diluar kalangan agamamu sebagai teman kepercayaanmu karena mereka tidak henti-hentinya menyusahkan kamu. Mereka mengharapkan kehancuran mu. Sungguh telah nyata kebencian dari mulut mereka dan apa-apa yang tersembunyi di hati mereka lebih jahat. Sungguh telah kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami) jika kamu mengerti.” (TQS. Ali-Imran(3): 118)
Umat Islam seharusnya tidak lagi berharap pada solusi Barat dan narasi-narasi sesat soal perdamaian. Seharusnya umat kembali ke hukum Islam dengan menegakkan khilafah agar khalifah bisa mengirimkan bala tentara untuk membebaskan Palestina dengan jihad fi Sabilillah. Karena, Allah telah memerintahkannya, sebagaimana firman-Nya:
بِاَمۡوَالِكُمۡ وَاَنۡفُسِكُمۡ فِىۡ سَبِيۡلِ اللّٰهِ ؕ ذٰ لِكُمۡ خَيۡرٌ لَّـكُمۡ اِنۡ كُنۡتُمۡ تَعۡلَمُوۡنَ
“Berangkatlah kamu baik dengan perasaan ringan maupun dengan perasaan berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih bagimu jika kamu mengetahui.” (TQS. At-taubah[9]: 41)
Entitas zionis Yahudi Israel merupakan muhariban fi’lan (musuh yang nyata) yang wajib dihadapi hanya dengan bahasa perang. Ini akan menjadi efektif dan solutif di bawah komando seorang khalifah.
Penegakan khilafah (sistem pemerintahan Islam) wajib menjadi agenda utama umat Islam. Sebab, hanya jihad dan khilafah yang bisa membebaskan Palestina dari genosida dan mengusir zionis Israel dari negeri Palestina.