
Suara Pembaca
Hingga hari ini, penderitaan rakyat Gaza belum menunjukkan tanda akan berakhir. Setiap hari, dunia menyaksikan kekejaman yang dilakukan oleh penjajah Zionis Israel. Anak-anak syahid dalam pelukan ibu mereka, bangunan luluh lantak, dan rasa aman berubah menjadi mimpi yang jauh dari kenyataan. Dunia internasional bersuara, namun tak didengar. Sementara, penguasa negeri-negeri Muslim justru hanya terpaku pada pernyataan dan kecaman, tanpa aksi nyata.
Kondisi ini menyentuh hati kaum muslim yang memiliki kepekaan iman. Seruan jihad mulai menggema dari mulut umat yang merindukan keadilan dan kemenangan. Namun sayangnya, seruan itu belum mampu menggerakkan kekuatan militer negeri-negeri muslim, karena umat masih terkungkung dalam batas-batas negara bangsa dan sekat nasionalisme buatan penjajah. Padahal, Islam telah menetapkan prinsip yang tegas dalam menyikapi penderitaan saudara seiman.
Allah Swt. berfirman bahwa kaum Muslim itu bersaudara (QS. Al-Hujurat: 10). Rasulullah saw. pun bersabda, “Perumpamaan kaum mukmin dalam kasih sayang dan saling mencintai ibarat satu tubuh; apabila satu anggota tubuh sakit, maka seluruh tubuh pun merasakannya.” (HR. Muslim)
Umat Islam wajib menolong saudaranya yang sedang membutuhkan pertolongan. Pertolongan itu tidak cukup dengan doa dan donasi, namun harus diwujudkan dalam bentuk tindakan nyata—yakni pembebasan terhadap bumi yang terjajah melalui jihad fi sabilillah. Namun, jihad yang dibutuhkan bukanlah jihad individual, melainkan jihad terorganisir oleh negara yang dijalankan oleh kekuatan militer umat Islam. Sayangnya, umat Islam tak memiliki perisai, karena institusi yang seharusnya menjadi pelindung umat, yaitu Khilafah, telah lama runtuh dan belum kembali tegak.
Selama umat masih mempertahankan nasionalisme dan berbangga dengan sekat negara masing-masing, persatuan hakiki tak akan terwujud. Bahkan, penderitaan Gaza hanya akan menjadi tontonan yang berulang karena tidak ada satu kepemimpinan yang menyatukan dan menggerakkan kekuatan umat dalam satu komando. Karena itu, menjadi tanggung jawab bersama untuk terus menyuarakan pentingnya menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Bukan demi nostalgia sejarah, tetapi sebagai bentuk ketaatan kepada syariat dan sebagai solusi riil atas penderitaan umat.
Sudah saatnya umat Islam menyerukan satu suara. Kaum muslim wajib menyeru para penguasa muslim untuk tidak hanya berpidato, tetapi benar-benar menjalankan peran mereka sebagai pelindung umat. Kaum muslim juga harus menyeru umat agar mencampakkan nasionalisme dan menyatukan diri dalam perjuangan ideologis yang dipimpin oleh jamaah dakwah yang konsisten membawa visi penegakan Khilafah. Gaza memanggil, Palestina menanti. Allah Swt. akan menolong kaum muslim yang menolong agama-Nya. Mari kita sambut panggilan ini dengan iman, kesadaran, dan langkah nyata. Karena sejatinya, perjuangan membebaskan Palestina adalah bagian dari perjuangan menegakkan kembali kehidupan Islam di muka bumi ini.
Dian Mayasari, S.T.