
Oleh: Nada Navisya S.Pd (Aktivis Muslimah)
Linimasanews.id—Ratusan ribu penduduk Gaza sudah tidak memiliki pekerjaan dan hanya menggantungkan hidupnya pada bantuan kemanusiaan. Mirisnya, bantuan kemanusiaan tidak dapat sampai kepada warga Gaza karena blokade perbatasan yang dilakukan oleh Zionis Isra3l telah memperparah krisis yang terjadi di Gaza. Warga Gaza pun mulai memakan apapun yang bisa dimakan seperti rumput dan untuk memenuhi kebutuhan protein mereka memakan daging kura-kura akibat pengepungan dan krisis yang terjadi.
Tak cukup dengan blokade terhadap bantuan kemanusiaan, Zionis Isra3l juga menyerang tenaga kerja medis dan juga jurnalis dalam melancarkan aksi genosida tersebut. Salah satu jurnalis Fatima Hassouna yang gencar memberitakan berita tentang kebengisan Isra3l pun tewas dalam serangan brutal Isra3l (cnnindonesia.com, 19/4/2025).
Hari demi hari, keadaan mencekam terus terjadi. Banyak potongan tubuh manusia, jasad bayi yang tubuhnya terbakar. Tenda-tenda pengungsian yang seharusnya menjadi tempat yang aman, tak luput dari serangan. Lagi-lagi, Hamas hanya dijadikan kambing hitamnya Zionis. Padahal mereka hanya ingin melakukan genosida kepada penduduk Gaza.
Saat penjajah Zionis makin brutal, berbuat di luar batas kemanusiaan, dunia masih sibuk dengan solusi yang bahkan tidak dapat menyelamatkan ratusan nyawa yang telah hilang selama puluhan tahun. WHO, PBB, OKI, dan organisasi Internasional lainnya hanya beretorika tanpa menunjukkan aksi nyata. Padahal, jelas bahasa yang tepat untuk menghentikan kebrutalan Zionis atas Palestina adalah bahasa perang, bukan bahasa diplomasi, perdamaian, dan lainnya.
Masih mau berharap apa sama organisasi yang dibentuk oleh Amerika yang jelas keberpihakannya kepada Zionis? Di sisi lain, para penguasa muslim tetap hanya mencukupkan diri dengan kecaman tanpa aksi nyata. Padahal jelas, kecaman itu tak dihiraukan oleh Zionis.
Mirisnya, Pemimpin muslim terus bermuka dua, di satu sisi mengecam, di sisi yang lain melakukan kerjasama dengan Zionis. Ada pemimpin muslim yang memberikan bahan bakar untuk Zionis yang jelas bahan bakar tersebut akan digunakan untuk genosida di gaza. Bahkan meski umat Islam hari ini sudah mulai menyerukan jihad sebagai solusi, para pemimpin muslim tidak bergeming dari kursi kekuasaannya untuk segera menggerakkan tentara-tentara kaum muslimin berperang membebaskan Palestina.
Ketidakberdayaan umat saat ini untuk menolong Gaza adalah buah dari nasionalisme. Selama umat masih terikat pada nasionalisme warisan penjajah, mereka tidak akan pernah benar-benar bersatu, dan jihad pun tidak akan digerakkan. Pasalnya, nasionalisme telah membuat sekat-sekat negara bangsa yang menyebabkan negara-negara muslim abai terhadap negara muslim lainnya.
Oleh karena itu, umat Islam seharusnya sadar dan segera mencampakkan nasionalisme. Penjajahan hanya bisa dihentikan dengan persatuan umat dalam satu kepemimpinan global, yaitu Khilafah. Belum cukupkah fakta bahwa saudara kita membutuhkan pertolongan segera? Padahal Allah memerintahkan umat Islam memberi pertolongan pada saudaranya sesama muslim.
Firman Allah Swt., “Dan jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan bantuan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Anfal: 72)
Tanah Palestina adalah tanah Kharajiah, yaitu tanahnya kaum muslim. Palestina termasuk ke dalam tiga kota suci yang disandingkan dengan Makkah dan Madinah. Mereka adalah saudara seakidah kita. Maka tidak cukupkah fakta ini membuat kita bersatu untuk menolong saudara kita?
Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)
Merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk menolong saudaranya. Umat wajib menyeru semua muslim di seluruh dunia dengan seruan yang sama yaitu jihad. Umat harus terus mengingatkan akan persatuan umat dan kewajiban menolong mereka.
Umat Islam juga harus bergerak menuntut penguasa muslim melaksanakan kewajiban menolong Palestina dengan melaksanakan jihad dan menegakkan institusi yang sepadan bahkan lebih kuat dari Amerika dan Eropa, yaitu institusi Khilafah. Kenapa harus Khilafah? Karena jihad untuk melawan Zionis Isra3l membutuhkan negara, tidak bisa dilakukan oleh Individu maupun oleh kelompok. Namun, jihad haruslah dilakukan oleh negara yang memiliki kekuatan yang sepadan bahkan lebih dari kekuatan AS dan sekutunya yang selama ini memberikan perlindungan bagi para Zionis.
Khilafah Islamiyah adalah sistem pemerintahan Islam yang dipimpin oleh seorang khalifah. Adapun kepemimpinannya satu untuk seluruh dunia. Khalifah akan menyerukan jihad dan mengirimkan tentara-tentara kaum muslim untuk membebaskan Palestina dalam satu komando.