
Oleh: Ummu Alila Arkan
Linimasanews.id—Pernyataan mengejutkan datang dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menegaskan tidak akan pernah menerima pembentukan khilafah di pesisir Mediterania, termasuk di Lebanon. Netanyahu juga mengatakan, Israel sudah mengambil langkah agar dapat mengubah situasi di Timur Tengah lewat ketegasan pemerintahan yang ia pimpin.
Penolakan Netanyahu terhadap konsep khilafah itu sebenarnya mencerminkan ketakutan mendalam terhadap bangkitnya kesadaran politik dan spiritual umat Islam. Kesadaran ini makin tumbuh seiring dengan makin kuatnya seruan umat terhadap pentingnya jihad dan penegakan khilafah sebagai solusi hakiki atas krisis yang melanda dunia, terutama di Palestina.
Ketakutan ini wajar muncul. Sebab, kian nyata bahwa umat Islam mulai memandang khilafah bukan sekadar kenangan sejarah, melainkan sebagai sistem terbaik yang mampu menghadirkan keadilan dan kesejahteraan. Di tengah keletihan perjuangan yang tak menentu arah, khilafah akan hadir sebagai poros persatuan umat dan satu-satunya solusi sistemis yang mampu menuntaskan penderitaan rakyat Palestina.
Umat kini mulai menyadari bahwa solusi yang ditawarkan oleh Barat bukanlah solusi sejati. Selain itu, makin terlihat pula bahwa dakwah yang menyerukan jihad dan khilafah bukan sekadar omong kosong tanpa tindakan. Karena itu, sudah sepantasnya umat menyambut seruan ini dengan serius.
Khilafah juga bukan sekadar cita-cita, melainkan ajaran suci yang bersumber dari Allah SWT dan bisyarah agung yang disampaikan Rasulullah saw., janji kenabian yang pasti akan terwujud.
Khilafah Solusi Hakiki
Dalam keterpurukan dunia dan krisis kepemimpinan global, khilafah hadir sebagai cahaya pembebasan dan sistem yang akan menegakkan keadilan serta menyatukan umat di bawah naungan syariat Islam. Tak heran jika musuh-musuh Allah, yang gentar akan kembalinya kekuatan Islam, berusaha keras menghalanginya. Lebih menyakitkan lagi, ada pula pengkhianatan yang datang dari dalam. Para penguasa Muslim yang telah terbuai oleh kekuasaan dan kenikmatan dunia justru ikut mendukung agenda musuh-musuh Islam.
Karena itu, sudah saatnya umat menyadari, kebangkitan Islam akan datang dari pejuang yang ikhlas memperjuangkan agama ini. Yakni, yang mengedepankan kepentingan umat di atas kepentingan pribadi dan yang siap menapaki jalan perjuangan meski penuh rintangan. Umat Islam harus makin memperkokoh keyakinannya dan bersiap sungguh-sungguh dalam perjuangan untuk meraih pertolongan Allah (nashrullah).
Ketika kini makin nyata betapa rusaknya sistem kapitalisme sekuler dan kegagalannya mewujudkan keadilan dan kesejahteraan, urgensi akan tegaknya khilafah makin jelas. Karena itu, perjuangan besar penegakan khilafah tidak bisa berjalan tanpa arah, melainkan harus dipimpin oleh sebuah jamaah dakwah yang bersifat ideologis yang setia mengikuti manhaj (metode) perjuangan Rasulullah saw. dalam menegakkan Islam secara menyeluruh.
Dalam hal ini, para pengemban dakwah harus terus memperkuat tekad dan memperluas jangkauan seruannya kepada umat. Situasi saat ini tidak boleh disia-siakan. Inilah saat yang tepat untuk menyampaikan bahwa solusi sejati tidak akan lahir dari sistem sekuler yang rusak, melainkan hanya bisa diwujudkan melalui penerapan Islam secara menyeluruh dalam naungan khilafah.