
Oleh: Imroaturohmah
Linimasanews.id—Selain menambah daftar kematian balita di Indonesia, kejadian tragis meninggalnya Raya (4th) di Sukabumi, Jawa Barat akibat infeksi cacing gelang di tubuhnya menimbulkan perhatian masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang sangat memprihatinkan di Indonesia.
Sebelumnya dikabarkan, Raya mengalami infeksi cacing gelang akut dan tidak mendapat penanganan medis yang memadai. Raya terlahir dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, serta orang tua yang menderita penyakit. Sang ayah mengalami tuberkulosis, sementara ibunya mengalami gangguan mental. Kondisi finansial yang sulit dan kondisi kesehatan orangtua yang buruk mengakibatkan pola asuh Raya tidak berjalan dengan baik (beritasatu.com, 20/08/2025).
Menteri pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak (PPPA) Arifah Fauziah, merespon kasus kematian Raya dengan menyatakan bahwa kasus ini menjadi peringatan serius tentang pentingnya perlindungan hak-hak anak terutama di bidang kesehatan, pengasuhan dan lingkungan hidup yang layak ( tribunnews.com, 21/08/2025).
Kapitalisme Gagal Menjamin Kesehatan
Kasus Raya adalah contoh konkret negeri ini belum memberikan jaminan kesehatan yang layak untuk seluruh rakyat. Kasus Raya menunjukkan sistem layanan kesehatan masih jauh dari ideal dalam melakukan deteksi dini, pencegahan, serta pengobatan menyeluruh terhadap masalah kesehatan.
Upaya yang seharusnya dilakukan pemerintah adalah menyediakan layanan kesehatan yang dapat diakses semua lapisan masyarakat, tanpa terkendala biaya. Mekanisme layanan kesehatan yang ada saat ini masih sebatas formalitas dan tidak memberikan keadilan, serta pelayanan yang berkualitas. Kasus Raya menjadi bukti nyata dari kegagalan sistem kehidupan yang diterapkan hari ini, yakni sistem kapitalisme dalam menjamin kesehatan rakyat.
Dalam tatanan sistem kapitalisme, kesehatan diperlakukan sebagai komoditas yang bisa diperdagangkan, bukan sebagai hak asasi yang mesti dipenuhi. Hal ini mengakibatkan layanan kesehatan dipandang sebagai komoditas memperoleh keuntungan. Akibatnya, mereka yang memiliki kemampuan finansial dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan berkualitas, sementara rakyat kecil terabaikan dan menderita, tanpa ada perhatian yang serius. Inilah bukti bahwa sistem kapitalisme dapat memperluas jarak antara yang kaya dan yang miskin serta mengabaikan hak hak dasar rakyat yang tidak mampu.
Dalam sistem kapitalisme, negara berfungsi sebagai regulator. Negara tidak menjamin seluruh warga negara untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak. Negara pun memberikan kepada swasta untuk menguasai semua sektor kesehatan, mulai dari produksi obat hingga pengelolaan rumah sakit.
Paradigma Kesehatan dalam Islam
Kesehatan dalam pandangan Islam dianggap sebagai kebutuhan dasar bagi setiap individu rakyat yang harus dipenuhi oleh negara. Oleh karena itu, kesehatan tidak boleh diperlakukan sebagai komoditas bisnis untuk mencari keuntungan. Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa bangun di pagi hari dalam keadaan merasakan aman pada dirinya, sehat badannya, dan ia memiliki makanan untuk hari itu maka seolah-olah seluruh dunia dikuasakan kepadanya.” (HR Tirmidzi).
Dalam Islam, negara wajib menyediakan layanan dan fasilitas kesehatan terbaik secara gratis untuk seluruh rakyat. Hal ini karena pemimpin bertanggung jawab penuh sebagai pengurus urusan rakyat (raa’in), memastikan tidak ada satu pun individu yang terabaikan kesehatannya.
Rasulullah saw. bersabda, “Setiap kalian adalah pemimpin (raa’in) dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam adalah pemimpin yang akan diminta pertanggungjawaban atas rakyatnya.” (HR Bukhari).
Pendanaan untuk layanan kesehatan gratis dalam sistem Islam bersumber dari Baitulmal, terutama dari pendapatan pos kepemilikan umum, seperti hutan, lautan, sungai, dan pertambangan. Dalam Islam, negara memiliki kewajiban mengelola sumber-sumber kekayaan tersebut secara amanah sesuai syariat. Hasil pengelolaannya dikembalikan kepada rakyat untuk memenuhi semua kebutuhan rakyat, termasuk menyediakan layanan kesehatan.
Melalui metode ini, jaminan pelayanan kesehatan yang sama bagi seluruh rakyat dapat terwujud dalam sistem Islam. Bahkan pasien yang sudah dinyatakan sembuh masih diberi bantuan logistik dan biaya hidup sampai mereka benar-benar sehat dan bisa kembali mencari nafkah. Inilah yang dibutuhkan umat saat ini: sistem kehidupan yang memanusiakan manusia, yaitu sistem Islam kaffah di bawah naungan Khilafah Islamiyyah.