
Suara Pembaca
Aksi masyarakat khususnya mahasiswa untuk mengawal tuntutan 17+8 masih terus berlangsung (05/09). Jika ditilik, sebenarnya ini berkaitan dengan pentingnya sifat amanah dari seorang pemimpin.
Pemimpin haruslah menjadi contoh bagi yang dipimpinnya. Bila pemimpinnya baik, maka yang ia pimpin akan baik. Pemimpin yang tidak baik bisa menjadikan yang dipimpinnya tidak baik pula. Bila pemimpin bertanggung jawab terhadap seluruh keberlangsungan negara, maka dia harus memastikan semua bawahannya bertindak untuk kepentingan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya.
Selain pemimpin yang amanah, kita juga membutuhkan sistem yang baik. Sistem yang baik akan menjadi aturan terikat agar tidak keluar dari koridor yang telah ditetapkan. Jika sistemnya buruk, maka keburukan akan mempengaruhi pemimpin yang baik dan seluruh elemen yang ada.
Sistem yang baik harus lahir dari yang lebih memahami sifat manusia, memahami cara mengatur masyarakat, lebih memahami cara mengelola kekayaan alam, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, jika manusia yang membuat sistem, maka haruslah manusia yang sangat cerdas. Akan tetapi, betapa pun cerdasnya seseorang, ia tidaklah mungkin bisa menentukan baik buruk bagi seluruh aktivitas kehidupan manusia, pengelolaan alam yang tepat, dan menjaga negara dari kehancuran.
Oleh karena itu, sistem yang baik lahir dari Sang Penguasa manusia, yaitu Allah Sang Pencipta. Pastilah ini yang terbaik. Islam-lah sistem yang diberikan Sang Pencipta manusia. Sistem ini dicontohkan oleh Baginda Rasulullah saw.
Sistem Islam berisi seluruh aturan dalam kehidupan, baik individu, bermasyarakat, dan negara. Sistem Islam sangat lengkap, manusia hanya diperintahkan untuk mempelajari, memahami dan menerapkannya. Karena itu, tidak cukup 17+8, yang dibutuhkan saat ini ialah pemimpin yang amanah dan sistem Islam sebagai solusi yang tepat dan baik bagi kita semua.
Eni Yulika