
Oleh: Ummu Husna
Linimasanews.id—Serangan demi serangan yang dilakukan oleh tentara Zionis Yahudi Israel terhadap penduduk Gaza, Palestina terus berlangsung tiada henti. Tidak ada kelompok khusus yang menjadi target sasaran mereka. Semua orang yang saat ini berada di wilayah Kota Gaza bisa menjadi sasaran.
Belum cukup sampai di situ saja, Zionis juga melakukan pelaparan sistemis terhadap penduduk Gaza dengan cara memblokade total segala bentuk bantuan yang masuk ke wilayah Gaza. Kondisi ini yang menyebabkan jumlah korban tewas di Gaza smmakin bertambah. Setidaknya sejak Oktober 2023 korban yang tewas sudah mencapai 64.368 orang (Tempo.co, 08/09/2025).
Lebih mengejutkan lagi, akhir-akhir ini Zionis justru menjadikan para jurnalis dan paramedis sebagai target serangannya. Melalui serangan drone yang dikirim oleh tentara Zionis, mereka melakukan pembantaian terhadap para jurnalis ketika sedang siaran langsung (live). Committee to Protect Journalists (CPJ) mencatat genosida di Gaza adalah perang yang paling mematikan bagi para jurnalis. Korban yang tewas dari kalangan jurnalis selama kurun waktu dua tahun terakhir mencapai sekitar 200 orang (bbc.com, 26/08/2025).
Para jurnalis tersebut terdiri dari jurnalis lokal maupun jurnalis internasional yang memang dipanggil ke Gaza untuk meliput dan menunjukkan kepada dunia kondisi yang terjadi di Gaza saat ini.
Dunia Tutup Mata
Dunia saat ini sudah banyak mengetahui akan kekejaman Zionis di Gaza. Akan tetapi, mereka pada faktanya tidak mampu melakukan apa pun untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi di sana. Berbagai gelombang demonstrasi dari berbagai penjuru dunia dilakukan untuk menentang kekejaman Zionis atas Gaza.
Namun, sebanyak kurang lebih dua miliar kaum muslimin yang ada di dunia, nyatanya belum mampu bersatu melawan tentara Zionis yang mendapatkan dukungan penuh dari Amerika Serikat (AS). Mereka juga tidak sanggup untuk menggerakkan hati para penguasanya agar menurunkan pasukan militernya guna menolong Gaza.
Kalau kita sadari, memang kondisi ini sungguh sangat miris. Kaum muslimin secara mayoritas sama sekali belum memiliki kesadaran umum terkait solusi hakiki atas persoalan Palestina. Bahkan, solusi hakiki tersebut belum menjadi opini umum bagi mayoritas kaum muslimin di penjuru dunia.
Islam Solusi Hakiki Atas Persoalan Palestina
Jika ditelisik, pada dasarnya tanah Palestina adalah tanah milik kaum muslimin. Kini tanah itu dirampas atau dirampok oleh Zionis Yahudi. Karenanya, sudah sepantasnya tanah suci tersebut kembali ke pangkuan umat Islam seutuhnya.
Sebagaimana dahulu khalifah menakhlukkan tanah Palestina melalui jihad, maka solusi yang paling tepat untuk membebaskan tanah Palestina saat ini hanyalah dengan jihad. Terbukti, sejak zaman dahulu kewajiban jihad mampu mengakhiri penjajahan, termasuk yang terjadi di Palestina.
Edukasi secara massif juga harus senantiasa dilakukan di tengah-tengah kaum muslimin. Hal ini agar kesadaran akan kewajiban umat untuk membela saudara-saudaranya di Palestina dengan solusi syarak yang tepat selalu didengungkan dan tertancap kuat dihati masing-masing umat Islam.