
Suara Pembaca
Rabu, 31 Juli 2024 menjadi salah satu momen tragis bagi salah satu tokoh dunia, petinggi Hamas (Ismail Haniyeh). Wafatnya beliau di Taheran, Iran dikarenakan telah dibunuh. Pembunuhan tersebut terjadi setelah pembunuhan kepala militer Hizbullah di Beirut oleh Zionis Yahudi, memicu janji pembalasan dari Iran dan apa yang disebut sebagai “poros perlawanan” kelompok-kelompok bersenjata yang didukung oleh Teheran (4/8/2024).
Tak dinafikan, sejak kemelut 7 Oktober 2023 silam, Zionis Yahudi selalu siaga, menyerang Palestina dengan dalih menyerang Hamas secara membabi buta. Hal ini juga memicu geliat komando militansi seperti Hizbullah turut bersitegang dengan Zionis karena membela Palestina. Ketakutan Zionis dalam menghadapi kelompok-kelompok militer bersenjata yang bersekutu dengan Teheran, Iran, termasuk Hizbullah dan Hamas.
Wafatnya Ismail Haniyeh sebagai salah satu petinggi Hamas jelas memicu kemarahan laskar-laskar pembela Islam yang bersatu melawan Zionis. Wafatnya salah satu petinggi Hamas tersebut mengundang polemik dunia. Dilansir CNBCIndonesia.com, Beberapa negara-negara barat menyerukan untuk warga negara asing (WNA) untuk segera meninggalkan Lebanon. Hal itu diprediksi akan adanya eskalasi perang yang meningkat antara Iran dengan Israel (4/8).
Wajah dunia Barat kini kian tegang. Wafatnya petinggi salah satu Hamas mengundang polemik. Atas hal itu, Prancis, Kanada, dan Yordania adalah beberapa pemerintah terbaru yang mengeluarkan imbauan kepada warganya untuk meninggalkan Libanon. Amerika Serikat (AS) dan Inggris bahkan telah mengeluarkan peringatan serupa. Beberapa maskapai penerbangan Barat telah menangguhkan penerbangan ke wilayah tersebut.
Imbauan negara-negara Barat agar warga negaranya keluar dari Libanon jelas menunjukkan ketakutan teramat atas kemarahan laskar-laskar Islam. Seharusnya, ketakutan itu muncul setiap saat, terutama di waktu-waktu genting genosida Zionis Yahudi terhadap Palestina. Nyatanya, negara-negara Barat hanya mengecam perlakuan Zionis, tanpa ada rasa khawatir akan ada perlawanan dari kaum muslim.
Wafatnya Ismail Haniyeh seharusnya menjadi titik tolak bagi kaum muslim seluruh dunia untuk membasmi penjajah Zionis Yahudi dari bumi yang diberkahi, terutama oleh para penguasa muslim dunia, bukan hanya laskar Hizbullah, Hamas, atau laskar pembela Islam lainnya. Sehingga kehidupan Islam terpancar ke seluruh alam dan menjadi rahmat. Tidak ditakuti saat ada ketegangan perang karena wafatnya petinggi laskar saja, tetapi Islam dikagumi karena diliputi keberkahan dan ditakuti musuh karena berisi ketegasan dalam pelaksanaan aturan-aturan Allah.
Kehidupan Islam ini yang wajib diterapkan kembali di seluruh penjuru negeri. Sehingga wafatnya seorang muslim -bukan hanya karena petinggi kelompok Islam- karena dibunuh kaum kafir akan selalu menimbulkan kemarahan kaum muslim seluruh dunia dan membuat kaum kafir gentar dan takut. Hanya dengan penerapan syariat Islam dengan institusi negara, harga satu nyawa akan sangat berharga.
Afiyah Rasyad
(Aktivis Peduli Umat)
Semoga kaum Islam, segera memiliki kekuatan, sbgmn dagulu tatkala dipimpin oleh seorang Khalifah.