
Oleh: Rahma
Linimasanews.id—Peristiwa miris kembali terjadi. Seorang ibu tega menjual buah hatinya sendiri dengan alasan impitan ekonomi. Seperti yang diberitakan Tempo.co (16/8/2024), Satreskrim Polrestabes Medan meringkus empat perempuan yang terlibat jual beli bayi seharga Rp20 juta di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Sistem Kapitalisme Merusak Naluri Keibuan
Alasan karena faktor kesulitan ekonomi yang mengakibatkan hilangnya akal sehat dan matinya naluri keibuan ini sangat erat kaitannya dengan kondisi suami yang tidak bisa memberikan nafkah bagi anggota keluarganya. Hal ini disebabkan oleh abainya negara dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat. Negara tidak bisa menyediakan lapangan kerja bagi para suami.
Diketahui bersama, saat ini pemutusan hubungan kerja (PHK) terjadi di mana-mana, hingga banyak suami kehilangan mata pencahariannya. Usaha rakyat kecil pun banyak yang tersisih, tidak nampu bertahan karena tidak mampu bersaing dengan para kapitalis yang bermodal besar. Walhasil, istri harus menempuh segala cara untuk bisa menyambung hidupnya.
Inilah dampak penerapan sistem ekonomi kapitalis yang hanya mengedepankan untung rugi saja. Penguasa hanya peduli pada para pengusaha karena dianggap lebih menguntungkan bagi mereka, sehingga abai pada kesejahteraan rakyatnya.
Di sisi lain, kondisi saat ini mencerminkan gagalnya sistem pendidikan dalam membentuk pribadi yang bertakwa. Saat ini umat hanya disibukkan dengan mencari materi saja, hingga perilaku sangat jauh dari syariat Islam. Tak ada lagi pertimbangan halal atau haram. Sekularisasi ini (menjauhkan Islam dari kehidupan) membuat rasa takut melanggar aturan Allah Swt. dalam individu sirna.
Islam Solusi Kesejahteraan Ibu dan Anak
Islam menetapkan peran negara sebagai raa’in (pengurus) umat. Kesejahteraan umat, termasuk ibu dan anak sesungguhnya menjadi tanggung jawab negara untuk mewujudkannya. Islam memiliki sistem ekonomi yang bertujuan menyejahterakan rakyat.
Hal itu dilakukan melalui berbagai mekanisme, termasuk menyediakan lapangan pekerjaan bagi para suami. Pengelolaan sumber daya alam juga dimaksimalkan dan hasilnya sepenuhnya akan diberikan untuk rakyat, baik di bidang pertanian, kehutanan, kelautan, tambang, industri maupun perdagangan. Negara akan mengelola sumber daya alam tanpa bergantung pada swasta atau investor asing. Dari sini akan muncul peluang kerja yang sangat besar, sehingga para suami akan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya.
Islam juga memiliki sistem pendidikan yang akan membentuk kepribadian Islam. Dengan begitu akan terwujud masyarakat yang bertakwa sehingga dalam setiap perilakunya bersandar pada perintah Allah Swt. Dalam sistem Islam, media juga berperan penting dalam mendukung terbentuknya keimanan.
Semua aturan tersebut ada dalam bingkai sistem Islam (Khilafah). Dengan menerapkan sistem Islam kafah maka fungsi keluarga akan bisa dioptimalkan. Sungguh sistem Islam ini adalah sistem yang sempurna. Jika diterapkan, akan terwujud kehidupan umat yang mulia.