
Suara Pembaca
Operasi militer Israel telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir setelah pemboman selama setahun yang telah menewaskan lebih dari 42.000 orang dan meninggalkan sebagian besar wilayah itu dalam reruntuhan (21/10). Serangan Zionis Yahudi terhadap Palestina itu kebanyakan korbannya adalah warga sipil, perempuan dan anak-anak.
Melihat penderitaan Palestina akibat kekejaman Zionis Yahudi, kaum muslim mesti bersatu melakukan pembelaan dan pertolongan. Perlu bantuan tentara dari negeri-negeri muslim untuk melawan kekejaman Zionis Yahudi. Mirisnya, pemimpin negeri muslim maupun PBB hanya bisa mengecam. Bahkan, ada yang hanya diam saja melihat serangan Zionis atas kaum muslim yang makin membara.
Kapitalisme, sekularisme, dan nasionalisme-lah yang menjadi faktor penghalang bantuan tentara dari negeri muslim untuk melawan kebiadaban Zionis Yahudi. Padahal, membebaskan Palestina adalah amal yang sangat luar biasa besar pahalanya. Karena itu, umat harus dibangun kesadarannya agar dapat terus bersuara dan menuntut agar negeri muslim segera mengirimkan pasukan terbaiknya untuk berjihad melawan Zionis Yahudi.
Solusinya, adanya kesatuan kaum muslim dalam satu komando kepemimpinan berdasarkan Al-Qur’an. Kesatuan kepemimpinan kaum muslim ini akan menjadi pelindung dan benteng kaum muslim Palestina melawan Zionis Yahudi. Sebagaimana pada masa kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab yang berhasil membawa kemenangan Palestina dalam perlindungan sistem Islam.
Puji