
Suara Pembaca
Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat bencana pascabencana hidrometeorologi melanda daerah itu. Pemda juga sudah mendirikan posko tanggap darurat dan penanggulangan bencana di Pendopo Kabupaten Sukabumi (04/12). Selain itu, bencana juga menyapa Cianjur. Pergerakan tanah makin meluas di 15 kecamatan dan kemungkinan masih bertambah (07/12).
Duka menyapa sebagian wilayah di Indonesia hampir di setiap akhir tahun. Faktor cuaca ekstrem menjadi penyebabnya. Datangnya musim hujan di akhir tahun memicu banjir dan longsor karena curah hujan yang tinggi. Tidak hanya Sukabumi dan Cianjur, masih banyak lagi wilayah lain yang menjadi korban bencana alam.
Miris dan sedih. Hakikatnya bencana alam terjadi bukan hanya secara alamiah, tetapi Karena ulah tangan-tangan manusia. Buktinya, titik bencana begitu banyak. Wilayah yang sebelumnya terkategori aman, kini menjadi wilayah rawan bencana alam.
Akibat ulah tangan manusia, yaitu akibat banyak manusia melakukan pelanggaran syariat, kehidupannya tidak mau diatur menghilangkan aturan yang dibuat oleh Sang Pencipta (Allah). Manusia membuat aturan sendiri dengan hanya mementingkan kepentingan, keinginan, dan keuntungan manusia itu sendiri, hingga akhirnya merusak tatanan alam, seperti mengeksploitasi alam atas nama pembangunan.
Berulangnya bencana mestinya menjadi pengingat, saatnya muhasabah (introspeksi) dan bertobat dengan berupaya untuk kembali pada aturan yang diturunkan Sang Pencipta, Allah Swt. yang telah membuat syariat Islam untuk manusia. Karenanya, wajib diterapkan dan diamalkan. Aturan dari Allah ini adalah yang terbaik untuk kehidupan manusia. Jangan sampai bencana demi bencana menjadi hukuman, bukan lagi ujian bagi kita.
Oleh karena itu, jalan terbaiknya adalah kita hidup di bawah kepemimpinan Islam. Kepemimpinan Islam ini akan membangun, tanpa merusak, sehingga bencana bisa diminimalkan. Dalam Kepemimpinan Islam, negara berperan sebagai pengurus umat (raa’in) dan penjaga umat (junnah) sehingga rakyat hidup sejahtera dan penuh berkah.
Laila Quni Istaini