
Oleh: Marsa Qalbina N.
Linimasanews.id—WFP (Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa) menyatakan keprihatinan mendalam atas penurunan tajam stok pangan, dengan memperingatkan bahwa Jalur Gaza berada di ambang bencana kemanusiaan. WFP menekankan bahwa situasi kritis ini diperparah dengan penutupan perbatasan yang dilakukan oleh Israel yang mencegah pengiriman pasokan makanan ke Jalur Gaza (The Penisula, 20/4/2025).
Sementara itu, setelah munculnya fatwa yang menyatakan bahwa solusi permasalahan Palestina adalah dengan jihad, Indonesia tetap tidak henti-hentinya mengirimkan pasokan makanan untuk rakyat Palestina. Sayangnya, solusi-solusi ini ibarat angan-angan belaka untuk dapat menuntaskan permasalahan Palestina.
Padahal sudah banyak orang yang sadar bahwa satu-satunya untuk Palestina adalah dengan jihad dan mengirimkan tantara ke sana. Namun, yang jadi permasalahan penerapan pengiriman tentara ke Palestina tidak kunjung bisa diwujudkan. Kepala negaralah sejatinya yang merupakan pimpinan tertinggi, satu-satunya yang dapat menggerakkan tentaranya untuk jihad ke bumi Palestina.
Mirisnya, negara-negara muslim saat ini masih menerapkan ide warisan penjajah, yakni nasionalisme. Inilah yang menjadikan negara-negara di seluruh penjuru dunia memiliki sekat-sekat antarnegara, menjadikan setiap rakyatnya merasa fanatik terhadap negaranya sendiri, sekalipun negeri-negeri muslim. Maka, banyak pula rakyat yang masih acuh terhadap permasalahan Palestina. Salah satunya karena masih menganggap di negaranya sendiri pun masih banyak yang perlu diperbaiki.
Solusi Islam
Jika sistem pemerintahan sudah berlandaskan Islam, maka dengan mudah negara bisa mengerahkan rakyatnya untuk menjadi tentara yang dapat mengerahkan jiwa raganya untuk jihad fiisabilillah. Tidak hanya itu, ia dapat pula mengerahkan hartanya untuk kepentingan umat, dengan niat semata-mata karena rida Allah, bukan karena sebatas kehidupan duniawi.
Karena itu, perlu penyadaran umat bahwa umat Islam laksana satu tubuh, sebagaimana hadis yang telah dijelaskan Rasulullah saw. Karenanya, jika ada bagian dari umat Islam yang merasakan sakit (terzalimi), maka yang lainnya juga ikut merasakannya. Oleh karena itu, dalam Islam, setiap jiwa individu dijaga agar tidak disakiti oleh pihak lain. Jika ada yang tersakiti, umat Islam yang lain mesti membantunya, tanpa perlu pikir panjang. Jika umat sudah bersatu di bawah kepemimpinan Islam (khilafah), jihad untuk membebaskan Palestina dapat ditegakkan.