
Oleh: Aisyah Ummu Shaqueena
Linimasanews.id—Dua hari pelaksanaan Ujian Tertulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 pada 23-24 April 2025 banyak ditemukan kecurangan. Dikutip dari Kompas.com (9/5/2025), Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025 Eduart Wolok mengatakan, pihaknya telah menemukan kecurangan di 13 pusat UTBK SNBT 2025. Modus kecurangan dengan berbagai macam cara, seperti memotret layar komputer peserta; merekam layar komputer dengan aplikasi; menggunakan joki, hingga keterlibatan pihak bimbingan belajar.
Potret Buruk
Pemanfaatan teknologi untuk mengakali test UTBK ini menggambarkan buruknya akhlak calon mahasiswa. Inilah buah pendidikan di sistem kapitalis yang hanya fokus pada manfaat saja. Tujuan pendidikan dalam sistem ini bukan lagi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak SDM yang berkualitas baik secara kepribadian maupun keterampilan.
Potret ini bisa menjadi indikasi pemerintah abai dengan tujuan awal sekolah. Pemerintah juga lupa bahwa salah satu tanggung jawab dari sebuah negara adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyatnya, termasuk dalam hal pendidikan. Hal ini juga mengukuhkan gagalnya sistem pendidikan dalam mewujudkan generasi berkepribadian mulia.
Selain itu, ini menggambarkan bahwa hasil menjadi orientasi, sementara halal dan haram pada prosesnya diabaikan. Semua ini adalah buah dari sistem hidup saat ini yang berlandaskan kapitalisme. Kapitalisme menjadikan ukuran keberhasilan dan kebahagiaan berorientasi pada hasil materi. Sedangkan Islam menjadikan ukuran kebahagiaan adalah rida dari Allah. Negara Islam akan menjaga agar setiap individu senantiasa terikat dengan aturan Allah.
Sistem pendidikan Islam yang berasas pada akidah Islam akan mencetak generasi unggul berkepribadian Islam, terikat pada syariat Allah, memiliki keterampilan yang andal, dan menjadi agen perubahan. Dengan kuatnya kepribadian Islam, kemajuan teknologi pun akan dimanfaatkan sesuai dengan tuntunan Allah dan meninggikan aturan Allah.