
Oleh. Eni Yulika, S.Pd.
Linimasanews.id—Memasuki pertengahan tahun 2025, publik disuguhi banyak peristiwa miris. Padahal seharusnya, makin tahun negeri ini bisa lebih baik lagi. Namun apa daya, dalam sistem kapitalisme, semua hal diukur dengan manfaat dan materi bukan halal haram. Akhirnya, yang kaya makin kaya dan miskin semakin miskin. Alhasil, memicu tindak kriminal yang menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan.
Salah satunya, dikabarkan kaldera.id (24/05/25), aksi kejahatan begal yang terjadi di jalan raya membuat geram Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas. Sebagai upaya mengatasi tindak kriminalitas tersebut, Rico menggalakkan “Zero Lampu Padam” di Kota Medan. Ia berharap langkah ini dapat mengurangi keresahan masyarakat terhadap aksi kejahatan di jalan raya. “Saya sudah perintahkan Dinas Perhubungan untuk memastikan tidak ada lagi lampu penerangan jalan yang mati, termasuk lampu yang ada di taman-taman kota,” kata Rico.
Menyikapi instruksi Wali Kota Medan Dinas Perhubungan Kota Medan bergerak cepat memperbaiki seluruh lampu penerangan jalan umum (LPJU) yang ada. Tercatat, selama priode tanggal 16-21 Mei 2025, Dinas Perhubungan Kota Medan telah memperbaiki LPJU, sebanyak 842 titik lampu hidup, 109 titik lainnya masih dalam perbaikan.
Tidak dimungkiri, begal di jalanan sangat meresahkan. Mirisnya, pelakunya banyak dari kalangan pemuda. Ada yang putus sekolah, ada yang masih duduk di bangku sekolah. Para pemuda ini kerap berkumpul untuk mengekspresikan kekuatannya. Jiwa mudanya dalam fase mencari jati diri, ketika bertemu dengan teman yang salah, ekspresi yang timbul pun akan salah. Salah satunya, dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya, ditempuh dengan cara mengambil harta orang lain.
Ditambah lagi, kasus narkoba juga merajalela, merusak akal sehat. Potensi pemuda untuk bekerja akhirnya terganggu. Sementara itu, sistem kapitalis hari ini menghasilkan kesempitan lapangan pekerjaan, pemenuhan kebutuhan hidup makin sulit, masyarakat jauh dari keimanan kepada Allah Swt. Akhirnya, tidak sedikit yang menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Dengan persoalan yang kompleks tersebut, tentu solusinya tidak cukup dengan memperbaiki lampu jalanan saja. Solusi dengan menghidupkan lampu di jalanan hanyalah salah satu solusi membuat jalanan terang dan menakuti para pembegal untuk beraksi. Namun, solusi untuk betul-betul menghilangkan tindak kejahatan begal mestilah dengan memahamkan Islam ke tengah masyarakat. Sebab, penyebab seseorang melakukan kejahatan karena memiliki pola pikir yang keliru.
Selain memberi pemahaman yang benar, dibutuhkan juga aturan tegas dari negara untuk memberikan efek jera bagi para pelaku kejahatan. Di samping itu, negara mesti memberi kesejahteraan bagi masyarakat sehingga tidak ada alasan untuk mengambil harta orang lain.
Di dalam Islam, para pembegal jalanan akan diberi sanksi yang sangat keras. Di antaranya, disalib dan dibiarkan meninggal sampai dimakan hewan. Hal itu akan memberi efek jera dan memutus mata rantai begal, di samping sebagai penebus dosa (jawabir) ketika kelak menghadap Allah. Semua itu bisa terselesaikan bila sistem Islam diterapkan secara sempurna.