
Oleh: Irohima
Linimasanews.id—Di tengah tuli dan butanya para penguasa dunia, kita Islam tidak boleh lelah berbicara tentang Gaza, Palestina. Sebab, selain kepada Allah Ta’ala, kepada siapa lagi mereka akan menggantungkan asa, kalau bukan kepada kita, manusia-manusia yang masih peduli dan setia, yang tetap mendukung, mendoakan dan memperjuangkan mereka? Kita juga harus tetap waspada akan rencana-rencana kafir penjajah yang kini tidak malu lagi menampakkan wajah aslinya, dengan terang-terangan hendak merampas Gaza.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News, Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel berniat mengambil alih kendali militer atas seluruh wilayah Gaza untuk kemudian diserahkan kepada pasukan Arab. Rencana Israel menuai berbagai reaksi keras dari dunia internasional, salah satunya Kepala Hak Asasi Manusia (HAM) PBB, Volker Turk yang mengatakan bahwa rencana Israel bertentangan dengan putusan Mahkamah Internasional yang menyeru agar Israel segera mengakhiri pendudukan. Kementerian Luar Negeri Turki juga mengecam dan menyebut bahwa langkah yang akan dilakukan Israel sebagai bagian dari genosida dan ancaman serius bagi perdamaian serta keamanan global (Beritasatu.com, 08/08/2025).
Pernyataan Netanyahu tersebut adalah bagian dari upaya Israel menggiring opini bahwa selama ini Zionis tidak menginginkan Gaza, padahal sejatinya pendudukan penuh atas seluruh wilayah Palestina adalah tujuan utama Zionis Israel sejak lama. Sejak 75 tahun yang lalu, demi mewujudkan impiannya, Zionis Israel melakukan penyerangan, pembunuhan dan perampasan tanah warga Palestina. Hal itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan bahwa mereka sama sekali tidak berniat menyelesaikan konflik.
Pernyataan dan tindakan mereka kerap di luar logika dan tak sesuai dengan fakta. Mereka selalu berbicara pada dunia bahwa yang mereka perangi adalah Hamas, namun kenyataannya mereka menyerang dan membunuh warga sipil, termasuk wanita, lansia, dan anak-anak. Mereka menghancurkan seluruh infrastruktur bahkan setiap truk bantuan kemanusiaan yang datang hancur lebur. Tak cukup sampai di situ, kini mereka akan menjadikan Gaza sebagai sasaran perluasan wilayah jajahan zionis dengan dalih ketika berhasil melakukan penaklukan, Gaza akan diserahkan kepada pasukan Arab.
Hingga kini tidak ada satu pun upaya yang berhasil memutus rantai penjajahan di Palestina, baik peringatan, kecaman perundingan maupun kebijakan. Bahkan, lembaga internasional sekelas PBB pun tetap tak mampu membungkam zionis Israel. Padahal, PBB adalah lembaga internasional yang berkomitmen menjaga perdamaian dunia, tetapi Zionis Israel menganggapnya seperti tidak ada dan selalu melanggar keputusan-keputusan PBB.
Sejatinya keberadaan zionis adalah wujud nyata penjajahan. Mereka datang sebagai imigran, lalu tinggal, kemudian mengklaim pemilik tanah yang mereka tinggali. Sementara sang tuan rumah, Palestina, mereka serang, usir, bunuh, bahkan sekarang genosida demi menguasai Palestina seutuhnya.
Persoalan Palestina sampai-sampai dikenal sebagai “konflik abadi” karena tak kunjung berhenti. Persoalan Palestina-Israel bukan sebuah konflik bersenjata yang cukup diselesaikan hanya dengan kecaman dan perundingan. Sebab yang dilakukan zionis lebih dari ‘konflik bersenjata’, melainkan genosida dengan dibumbui drama seolah mereka adalah korbannya.
Perlu diketahui, persoalan Palestina hanya akan selesai dengan kekuatan militer dan aktivitas jihad fisabilillah. Aktivitas jihad ini hanya bisa terlaksana secara sempurna jika ada komando dari khalifah, seorang kepala negara dan pemimpin dalam negara yang berlandaskan syariat Islam (khilafah).
Kita tentu masih ingat akan seruan para ulama yang ketika itu menyerukan jihad untuk Palestina. Pernyataan para ulama terkemuka itu sempat viral dan banyak yang mendukungnya, hingga pada akhirnya umat mengetahui bahwa satu-satunya solusi untuk Palestina adalah mengerahkan bala tentara ke Palestina. Namun sayang, seruan itu tidak mendapat reaksi dari para penguasa yang memiliki kuasa atas tentara. Seruan tersebut pun lama-kelamaan menguap begitu saja.
Hanya Khilafah
Hanya khilafah yang mampu melaksanakan kewajiban jihad. Khilafah adalah sistem pemerintahan Islam yang berfungsi sebagai pengurus dan pelindung umat, termasuk melindungi umat muslim Palestina. Darah umat muslim itu berharga. Khilafah tidak akan pernah membiarkannya tumpah begitu saja, apalagi oleh para penjajah. Oleh karena itu, umat harus bergegas dan terus berjuang agar khilafah segera terwujud, dengan melakukan dakwah, memberikan pemahaman kepada umat dan menyadarkan umat betapa pentingnya khilafah.